Mengenal Indonesia

Mencicipi Gabus Pucung, Kuliner Khas Bekasi yang Kini Kian Memudar!

Share this :

Indonesia memiliki keunikan dan keanekaragaman, baik dalam segi budaya maupun adat istiadat. Sementara itu, dalam sisi kuliner yang menjadi bagian dari budaya, juga memiliki keanekaragaman. Entah dari sisi penyajian atau bumbu yang dipakai. Jika di Jawa Timur mengenal rawon, di Jawa Barat khususnya Bekasi juga punya gabus pucung.

Persamaan keduanya adalah sama-sama menggunakan bumbu khas yaitu kluwek. Bumbu tersebut menjadi senjata utama dalam lezatnya hidangan ini. Bedanya, kalau rawon menggunakan daging sapi, sementara gabus pucung sesuai namanya menggunakan ikan gabus.

Kuliner ini juga bisa dikatakan makanan khas Betawi. Jika melihat kondisi geografis, Bekasi merupakan wilayah Jawa Barat yang dulunya mayoritas ditempati Suku Sunda. Seiring berkembangnya zaman, banyak warga Betawi Jakarta yang menetap di Bekasi. Selain itu, Bekasi juga disebut sebagai Betawi Pinggiran atau Betawi Ora.

Tentunya, masing-masing kuliner memiliki keistimewaan dan sejarah yang bernilai. Kuliner Bekasi ini cukup memiliki asal-usul yang terbilang cukup kelam. Selain itu, perlahan-lahan gabus pucung juga sudah ditinggalkan masyarakat. Sejarah yang kelam dan sudah jarang ditemukan, menambah rasa sedih bagi warga Betawi.

Sejarah Kelam Gabus Pucung

Kuliner Lezat Khas Bekasi yaitu Gabus Pucung.
Sumber foto : travelinkmagz.com

Melihat dari arti kata, gabus pucung merupakan gabungan dari dua bahan utama untuk diproses. Ada ikan gabus dan buah kluwek yang banyak disukai warga Betawi. Dahulu, mayoritas daerah di Jakarta dan Bekasi adalah rawa-rawa, sungai, dan empang. Sehingga, banyak sekali ikan gabus yang mudah ditemukan.

Makanan khas ini telah ada pada masa penjajahan Belanda dan lahir karena ketidakmampuan masyarakat Betawi dalam membeli dan mengonsumsi ikan mas, ikan mujair, dan ikan bandeng. Ikan-ikan tersebut terbilang mahal untuk rakyat kelas bawah. Sehingga, untuk menyiasati makan ikan, mulai dilakukan pengolahan ikan gabus.

Selain karena ketidakmampuan rakyat untuk membeli ikan yang memiliki harga mahal, olahan kuliner ini juga menjadi potensi olahan pangan khas Betawi yang enak dikonsumsi. Hal lainnya yang perlu diketahui adalah kuliner ini juga menjadi salah satu bagian dari tradisi

Terdapat salah satu adat istiadat Betawi yang berkembang pada saat itu, di mana ada sebuah tradisi yang dikhususkan dalam menyambut bulan puasa dan lebaran, untuk mengantarkan makanan kepada orang tua atau kepada mertua. Gabus pucung sendiri masuk dalam tradisi Betawi ini yang dinamakan nyorog.

Terdapat Dua Cara Penyajian

Kuliner Lezat Khas Bekasi yaitu Gabus Pucung.
Sumber foto : cnnindonesia.com

Gabus pucung terbilang kuliner yang cukup unik. Cara penyajiannya adalah dengan memperhatikan terlebih dahulu tekstur ikan gabus. Ikan gabus memiliki ciri-ciri yang mudah terurai apabila telah dimasak. Oleh karenanya, banyak sekali restoran yang memberikan dua opsi penyajian yang berbeda.

Penyajian pertama, ikan gabus akan digoreng terlebih dahulu. Penyajian kedua adalah ikan gabus akan di oven kering. Setelah itu, ikan gabus tersebut baru dicampur ke dalam kuah sayur yang berwarna hitam pekat. Penyajian ini disebabkan agar tekstur ikan gabus tidak mudah hancur saat disajikan.

Cara penyajian yang paling umum adalah dengan nasi putih hangat dan sepotong ikan gabus. Kemudian akan ditambahkan kuah hitam yang berasal dari olahan pucung atau kluwek dan bumbu rempah-rempah yang khas untuk menambah nafsu makan. Tak lupa, kuliner ini juga disajikan dengan rasa pedas.

Mengolah Gabus Pucung agar Nikmat Disantap

Sumber foto : travel.okezone.com

Perlu diketahui juga, proses pengolahan gabus pucung sangat sulit. Hanya orang-orang tertentu saja yang mendapatkan resep warisan turun-temurun antar generasi. Bila salah olah, ikan gabus yang disajikan tidak memiliki rasa yang sedap. Justru rasa yang keluar adalah pahit dan tidak cocok untuk disantap.

Sementara itu, harus terdapat bumbu-bumbu untuk memperkuat rasa ikan gabus. Seperti kemiri, bawang merah, bawang putih, jahe, daun salam, dan cabai merah. Semua bumbu ini diulek, lalu ditumis dan ditambahkan air hingga matang. Tak lupa diberikan pucung untuk memperkuat rasa untuk menggoyang lidah yang memakannya.

Sebagai warga Bekasi, sudah sepatutnya menjaga kuliner khas ini. Telah banyak gempuran makanan modern dengan berbagai variasi rasa dan penyajian yang bisa mengalahkan sajian lezat ini. Namun, dari sisi sejarah yang cukup kelam, kuliner ini tidak dapat tergantikan dan harus dijaga untuk mengingat kejadian masa lalu.

Dari sejarahnya sendiri dapat mengajarkan kita bahwa manusia harus bisa beradaptasi dan berkembang dari lingkungan sekitar. Mungkin sebagian besar masyarakat menganggap kuliner ini hanya hidangan biasa saja, namun saat ini telah menjadi kudapan yang bernilai antik dan terdapat sisi sejarah.

Jangan lupa untuk terus membaca postingan Mengenal Indonesia ya Sobat MI. Caranya mudah kok. Dengan klik disini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal indonesia melalui postingan di akun social media mengenal indonesia dan website mengenalindonesia.com.

 

Referensi :

Klik Anggaran (2021). Gabus Pucung, Kuliner yang menjadi Identitas Bekasi. Diakses pada 6 Juni 2022, dari https://www.klikanggaran.com/gaya-hidup/pr-1151270018/gabus-pucung-kuliner-yang-menjadi-identitas-bekasi#:~:text=Klikanggaran.com%2D%2D%20Dalam%20catatan,mahal%20bagi%20kalangan%20masyarakat%20bawah

Kusumo, R. (2021). Gabus Pucung, Olah Kuliner Masyarakat Betawi yang Mulai Terpinggirkan. Diakses pada 6 Juni 2022, dari https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/07/04/gabus-puncung-inovasi-masyarakat-betawi-olah-kuliner-ikan-dari-rawa-rawa.

Taylor, G.F. (2017). Gabus Pucung, Si ‘Ikan Rawa Hitam’ Asli Betawi. Diakses pada 6 Juni 2022, dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170622120025-262-223509/gabus-pucung-si-ikan-rawa-hitam-asli-betawi

Wardhana, E.W (2021). Gabus Pucung, Si Hitam yang Menjadi Identitas Bekasi. Diakses pada 6 Juni 2022, dari https://www.kompasiana.com/annaseka/60f00efd06310e178f0a79f2/gabus-pucung-si-hitam-yang-menjadi-identitas-bekasi

Share this :

3 thoughts on “Mencicipi Gabus Pucung, Kuliner Khas Bekasi yang Kini Kian Memudar!”

  1. Pingback: Mampir ke Bekasi, Wajib Beli Bandeng Rorod! - Mengenal Indonesia

  2. Pingback: Bir Pletok dari Bekasi yang Halal Dikonsumsi - Mengenal Indonesia

  3. Pingback: Membuat Rawon Daging Sapi yang Masih Saudara Dengan Gabus Pucung - Mengenal Indonesia

Leave a Comment