Selama ini pulau Bali memang terkenal dengan objek wisatanya yang mendunia. Dari Bali Selatan sampai ke Bali Utara, Sobat MI bisa mengunjungi berbagai jenis daya tarik wisata. Mulai dari wisata bahari, budaya, konvensi sampai agrowisata. Terlepas dari keindahan objek wisata dan kekentalan budayanya, ternyata makanan khas Bali juga terkenal enak, lho!
Cita rasa kuliner Bali yang tajam dan kuat dipengaruhi oleh masakan dari China, India, dan Timur Tengah. Mungkin, Sobat MI sudah mengenal beberapa makanan khas Bali seperti pie susu dan betutu. Padahal, masih banyak makanan lain yang jarang terdengar namanya, lho. Keunikan makanan khas Bali terletak pada rasa bumbu yang lezat. Cita rasa bumbu rempah khas Bali yang unik akan membuat kita ketagihan untuk mencicipinya lagi dan lagi.
Kalau Sobat MI berencana berkunjung ke Bali dalam waktu dekat ini, wisata kuliner tidak boleh ketinggalan. Inilah sederet kuliner Bali yang wajib Sobat MI cicipi kalau lagi berlibur ke Bali :
1. Ayam dan Bebek Betutu
Sumber : asianfoodnetwork.com
Nama makanan khas Bali yang satu ini pasti sudah tidak asing ditelinga kalian. Ayam atau bebek betutu adalah salah satu makanan Indonesia yang sudah mendunia. Betutu berasal dari daerah Gianyar dan dijual oleh Ni Wayan Tempeh pada tahun 1976. Dulu, betutu hanya dihidangkan pada saat upacara keagamaan saja. Namun sekarang, Sobat MI sudah bisa melihat warung betutu di seluruh Bali bahkan di luar pulau Bali. Hidangan ini merupakan salah satu makanan khas Bali yang terkenal dan halal, jadi bisa dinikmati oleh semua orang.
Bahan-bahan yang digunakan cukup banyak. Tentunya, kita harus menyiapkan ayam atau bebek utuh yang sudah dibersihkan bagian dalamnya. Kemudian, bumbunya sendiri terdiri dari base genep, wewangenan, garam dan minyak kelapa.
Base genep adalah bumbu khas Bali yang terdiri dari bawang merah, kencur, kemiri, bawang putih, kunyit, lengkuas, jahe, laos, cabai rawit, serai, gula merah, terasi, daun limau, daun salam dan minyak kelapa. Sedangkan, bumbu wewangenan terdiri dari kulit jeruk purut, bangle, kemiri, kemenyan, ketumbar, tabia bun, merica, jangu, cengkih, pala dan merica.
Betutu bisa dimasak dengan cara dikukus. Pertama, masukan bumbu base genep kedalam ayam atau bebek yang sudah dilumuri bumbu wewangenan. Kedua, bungkus ayam atau bebek menggunakan daun pisang dan dikukus selama sejam. Setelah dikukus, dimasukkan ke oven hingga matang. Kenikmatan betutu semakin bertambah jika disajikan dengan nasi hangat dan dicocol sambal matah.
Betutu dihidangkan dengan banyak cara, ada yang digoreng, dibakar, disuwir atau berkuah. Ukuran ayamnya pun berbeda-beda, ada yang ¼, ½ atau 1 ekor ayam/bebek. Di restoran harga betutu berkisar antara Rp 25 ribu – Rp 150 ribu. Namun, Sobat MI juga bisa mencicipi ayam betutu porsi Rp 10 ribuan di warung betutu biasa. Beberapa rekomendasi tempat makan betutu legendaris antara lain Ayam Betutu khas Gilimanuk, Ayam Betutu Pak Man, Ayam Betutu Men Tempeh 1978 dan Ayam Betutu Pak Sanur.
2. Nasi Campur Khas Bali
Bukan hanya di Bali, nasi campur adalah hidangan khas Indonesia. Namun, yang membedakan nasi campur di setiap daerah adalah lauk pauknya yang disesuaikan dengan ciri khas daerah tersebut. Nasi campur Bali adalah nasi yang dengan lauk khas Bali seperti ayam suwir betutu, telur, sayuran dan sate lilit.
Lagi-lagi, yang membedakan adalah bumbu rempah khas Bali yaitu Base Genep. Bumbu ini digunakan pada sate lilit dan ayam betutu. Selain Base Genep, sambal matah juga menambah cita rasa khas Bali. Sambal matah atau sambel mentah dapat ditemukan di seluruh pulau Bali, bahkan sudah terkenal sampai luar Bali. Berbeda dengan sambal lain, sambal matah terdiri dari berbagai bahan mentah yang tidak diulek seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, terasi, garam, sereh, jeruk limau dan minyak kelapa.
Porsi nasi campur bali sangat bervariasi, ada yang paket biasa sampai paket komplit. Di Warung Nasi Ayam Bu Oki, harga nasi campur biasa adalah Rp 10 ribu – Rp 15 ribu. Sementara yang porsi komplit dengan tambahan sate lilit ayam seharga Rp 25 ribu. Di warung Wardani, harga nasi campur paket komplit bisa mencapai Rp 30 ribu – Rp 45 ribu. Namun harganya sangat sesuai dengan rasanya yang terkenal lezat. Nasi campur porsi komplit biasanya terdiri dari kacang goreng, sate tusuk, sate lilit, lawar, tum ayam, pepes ikan, ayam suwir, udang bumbu bali, telur dan sambal matah.
Nasi campur khas Bali memang mudah ditemukan di warung-warung pinggir jalan. Namun, ada beberapa restoran nasi campur yang sangat terkenal dan ramai wisatawan, diantaranya adalah Warung Nasi Ayam Bu Oki, Nasi Campur Ayam Bali Sukreni, Nasi Bali Men Weti, Warung Nasi Campur Bu Made dan Warung Wardani.
3. Nasi Jinggo Khas Bali
Sumber : food.detik.com
Apakah Sobat MI pernah mencicipi nasi kucing? Nah, makanan khas Bali yang satu ini hampir mirip dengan nasi kucing. Nasi Jinggo atau nasi jenggo adalah nasi bungkus porsi mini dengan lauk pauk khas bali yang dibungkus dengan daun pisang. Porsinya lebih banyak dari nasi kucing tapi lebih sedikit dari nasi campur.
Dilansir Suarabali.id, menurut pemerhati kuliner Bali, Ketut Pramana, nasi Jinggo berawal dari kawasan Suci di Kota Denpasar. Pada akhir tahun 70-an, terminal suci digunakan sebagai pasar untuk menjual berbagai makanan dan minuman. Kemudian, setiap malam di satu sudut pasar, ada 2 wanita yang menjual nasi bungkus porsi kecil.
Jika dilihat dari segi bahasa, nama “Jinggo” berasal dari bahasa Hokkien yang berarti ‘seribu lima ratus’. Nama hidangan ini dulunya adalah nasi Jango tapi penulisan Jango mulia berubah menjadi nasi Jenggo, Jinggo atau nasi Jenggot.
Lauk yang terdapat dalam sebungkus nasi jinggo cukup beragam tergantung dari tempatnya. Biasanya ada nasi, mie goreng, ayam suwir bumbu kuning, tempe orek, telur rebus, kacang panjang dan sambal. Namun sekarang, lauk nasi jinggo sudah semakin bervariasi, biasanya ayam suwir akan diganti dengan lauk lain. Sobat MI bisa menemukan nasi jinggo sapi, cumi, telur, ikan pindang, udang, babi bahkan rendang.
Tak hanya lezat, harga seporsi nasi jinggo juga sangat terjangkau dan cocok sekali untuk kantong mahasiswa yaitu sekitar Rp 5 ribu – Rp 7 ribu saja. Tergantung dari lauk pauk dan porsi nasinya. Kalau berkunjung ke Bali, Sobat MI pasti akan sering melihat penjual nasi jinggo di sepeda atau warung pinggir jalan. Namun, beberapa rekomendasi warung nasi jinggo yang sudah terkenal enak di Bali diantaranya adalah Nasi Jinggo Diponegoro, Nasi Jinggo Om Gundul, Nasi Jinggo Wikowi, Nasi Jinggo Simpangan dan Nasi Jinggo Sukreni.
4. Rujak Kuah Pindang
Sobat MI, hidangan satu ini sebenarnya terdengar cukup aneh, ya? Sepertinya buah-buahan dicampur dengan kaldu ikan bukanlah kombinasi yang tepat. Walaupun sering dianggap aneh, ternyata rujak kuah pindang khas Bali ini menghasilkan perpaduan rasa gurih, manis dan asam yang unik, lho! Bau amis dari ikan juga tidak tercium jika diolah dengan benar.
Diantara banyak jenis rujak di Bali, Rujak Kuah Pindang adalah salah satu yang paling terkenal. Bahan utama dalam rujak ini adalah buah-buahan segar seperti mangga, timun, pepaya, nanas, bengkoang, kedondong dan belimbing yang dipotong kecil-kecil. Namun, yang membedakan adalah kuah rujaknya. Untuk membuat kuah pindang, bersihkan ikan terlebih dahulu dan lumuri dengan garam. Bisanya ikan yang digunakan adalah tuna atau tongkol. Kemudian, ikan dimasukan kedalam air dengan daun salam dan serai. Setelah cukup keruh dan rasanya sudah pas, kuah kaldu pindang diulek dengan garam, terasi dan cabai. Uniknya lagi, Sobat MI bisa menambahkan es batu ke dalam rujak kuah pindang agar terasa lebih segar. Apalagi jika ditemani dengan segelas es gula dan disantap saat siang hari.
Harus diakui memang tidak semua orang menyukai rasa rujak kuah pindang. Tapi kalau Sobat MI berlibur ke Bali wajib banget mencicipi makanan khas bali yang unik ini. Lagipula, harganya sangat terjangkau, hanya Rp 7 ribu – Rp 10 ribu/porsi. Selain, itu rujak kuah pindang juga mudah ditemukan di warung-warung makan. Beberapa tempat yang sudah terkenal dengan kelezatan rujak kuah pindangnya antara lain Warung De Rujak, Warung Men Runtu, Rujak Uma Bali, Warung Siki dan Warung Bu Kadek.
5. Sate Plecing
Selain sate lilit, ternyata Bali juga memiliki sate plecing. Namun, sate ini tidak disajikan dengan plecing kangkung, ya. Bagi Sobat MI yang pecinta makanan pedas, pasti akan ketagihan mencoba kuliner Bali yang satu ini.
Sate plecing sangat terkenal di Bali Utara dan berasal dari Singaraja, kota yang memiliki banyak sejarah. Bahan utamanya adalah daging babi tapi ada beberapa tempat yang menjual sate plecing ayam dan sapi. Keunikan sate ini terletak pada bumbunya yang pedas dan beraroma tajam. Bumbu plecing dibuat dari beberapa bahan, seperti terasi, tomat, kemiri dan bawang putih yang dihaluskan. Komposisi bahan-bahan tersebut menghasilkan rasa pedas, asam dan gurih.
Sate plecing dapat ditemukan dengan mudah di warung makan. Harganya juga sangat terjangkau yaitu sekitar Rp 10 ribu – Rp 30 ribu/porsi. Namun, ada beberapa restoran sate plecing yang sudah terkenal enak di Bali, diantaranya adalah Warung Cik Gin, Sate Plecing Arjuna, Sate Plecing Wak Mancung, Sate Plecing Ibu Aisyah Maimunah dan Sate Plecing Mak Luk Luk.
6. Bubur Mengguh
Sumber : depostbali.com
Sobat MI, nama makanan khas bali yang satu ini mungkin pasti terdengar asing di telinga kalian. Bubur ini memang tidak terlalu terkenal di luar Bali tapi sangat populer di Bali Utara. Bubur mengguh atau bubuh adalah makanan yang berasal dari Tejakula, Buleleng, Bali Utara. Sama dengan bubur pada umumnya, bubur ini dibuat dari beras yang dimasak hingga menjadi bubur. Namun dicampur dengan santan dan daun salam, sehingga membuat aroma bubur ini sangat harum.
Bubur ini menggunakan bahan pelengkap seperti ayam suwir, kacang dan sate-satean. Uniknya, bubur disiram dengan kuah ayam kental yang terbuat dari merica, ketumbar, kemiri, kunyit bakar, garam, bawang merah, bawang putih dan cabai yang dihaluskan. Kemudian, diberikan topping urap sayur yang sudah dilumuri kelapa parut.
Bubur mengguh mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Bali, bahkan hidangan ini selalu ada di setiap pelaksanaan upacara adat. Namun, bubur mengguh juga mudah ditemuka di warung-warung makan. Harganya juga sangat terjangkau, sekitar Rp 10 ribu/porsi. Beberapa tempat makan yang menjual bubur mengguh antara lain Bubur Bali Bu Jero, Warung Bubuh Bali Ibu Ketut Genep dan Warung Laota.
7. Nasi Babi Guling
Babi guling atau be guling adalah salah satu makanan khas Bali yang terkenal. Mengingat mayoritas masyarakat Bali beragama Hindu, babi guling banyak dijual di warung-warung makan. Hidangan ini sudah terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) sejak tahun 2011. Babi guling bermakna sebagai pembawa kemakmuran dan dihidangkan pada upacara adat atau keagamaan.
Agar daging babi guling terasa enak dan gurih, maka dipilih babi yang masih muda. Setelah disembelih, perut babi dibersihkan dulu karena akan diisi dengan daun ketela dan bumbu base genep. Beberapa jeroan seperti hati, paru dan usus juga dibersihkan karena bisa diolah lagi. Usus dapat digunakan untuk membuat sosis babi. Babi guling biasa dimasak dengan cara diputar-putar sampai kulitnya berubah menjadi glowing dan kecoklatan.
Nasi babi dihidangkan dengan nasi hangat, sate babi, kulit babi, daging, sosis, lemak babi, sayuran dan sambal. Harga nasi babi guling biasa hanya berkisar Rp 15 ribu – Rp 25 ribu. Namun, jika ingin yang lebih lengkap, Sobat MI harus merogoh kocek sekitar Rp 35 ribu – Rp 75 ribu. Beberapa rekomendasi tempat makan babi guling antara lain Babi Guling Bu Dayu, Babi Guling Jero Kawan, Babi Guling Slingsing Bu Suci, Babi Guling Pande Egi dan Kedai babi Guling Candra
Bukan hanya rasanya yang lezat, ternyata makanan khas Bali juga memiliki nilai sejarah yang sangat erat dengan kebudayaan masyarakat Bali. Kalau berlibur ke Bali, makanan diatas wajib banget masuk wishlist! Diantara rekomendasi makanan diatas, mana yang sudah pernah Sobat MI coba? Yuk, tulis jawabannya di kolom komentar!
Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya Sobat MI. Caranya mudah kok. Dengan klik disini. Rasakan manfaat, keasikan dan keseruan mengenal indonesia melalui postingan di website mengenalindonesia.com.
Referensi :
Sandi, Eviera Paramita. (2022). Asal Usul Nasi Jinggo Bali, Berawal dari 2 Perempuan di Terminal Suci Denpasar. Diakses pada 8 Juni 2022, dari https://bali.suara.com/read/2021/10/07/160000/asal-usul-nasi-jinggo-bali-berawal-dari-2-perempuan-di-terminal-suci-denpasar?page=2
Indozone. (2022). 12 Makanan Khas Bali yang Terkenal Enak, Wajib Dicoba!. Diakses pada 8 Juni 2022, dari https://www.indozone.id/food/YvsjM97/12-makanan-khas-bali-yang-terkenal-enak-wajib-dicoba/read-all
Pingback: Kuliner Semarang Terhits, Ada Tahu Gimbal Juara!
Pingback: Kuliner Semarang Terhits, Tahu Gimbal Juara!
Pingback: 5 Makanan Khas Surabaya Terenak, Sayang Banget Gak Dicoba! - Mengenal Indonesia 5 Makanan Khas Surabaya Terenak, Sayang Banget Gak Dicoba!
Pingback: 4 Rekomendasi Beach Club di Bali yang Cozy Abis!