Pada tanggal 22 Desember, kita akan memperingati Hari Ibu Nasional. Apa sih yang akan Sobat MI lakukan untuk merayakan Hari Ibu? Kalau tidak sempat memberi kadokado atau bunga, rayakan saja dengan quality time di rumah sambil menonton film Indonesia tentang Ibu bersama sang Ibu tercinta.
Tidak kalah dengan film barat dan drama Korea, film Indonesia juga juga seru, lho. Ada bisa bikin kita tertawa terbahak-bahak, tapi bisa juga bikin kita nangis. Pokoknya kayak rollercoaster!
Inilah daftar film Indonesia tentang ibu beserta sinopsisnya. Yuk, bikin hubungan Sobat MI dan Ibu kalian semakin erat!
Film Drama Indonesia Tentang Ibu
1. Eliana, Eliana (2002)
Eliana, Eliana adalah film Indonesia yang rilis tahun 2002. Sudah cukup jadul memang, tapi wajib banget ditonton. Film ini disutradarai oleh Riri Riza, dan dibintangi oleh Rachel Maryam (Eliana), Jajang C. Noer (Eliana), Henidar Amroe (Henny), dan Marcela Zalianty (Ratna).
Cerita film ini mengisahkan tentang Eliana, seorang wanita teguh perpendirian yang hidup di Jakarta. 5 tahun yang lalu, Eliana kabur dari kota asalnya, Padang, karena menolak dijodohkan secara paksa.
Kehidupannya di Jakarta juga tidak sepenuhnya menyenangkan. Bermodalkan nekat, wanita ini bekerja keras untuk bisa menghidupi dirinya sendiri. Eliana bersikeras tidak mau menjual dirinya hanya demi uang.
Suatu ketika, Eliana dikagetkan dengan kedarangan wanita yang sudah lama tak ia lihat. Wanita itu bernama Eliana juga, Bundanya sendiri. Bunda datang ke Jakarta membawa 2 tiket pesawat, berharap Eliana kembali ke Padang bersamanya.
Bersamaan dengan itu, teman sekamar Elina bernama Henny hilang tiba-tiba. Dengan segala kepanikan, Eliana bersama Bundanya berusaha mencari Henny.
Di saat pencarian inilah, Eliana dan sang Bunda mencoba memahami satu sama lain.
Elina, Eliana mengisahkan tentang pencarian jati diri, entah untuk Eliana yang berjuang demi harga dirinya, dan Bunda yang yang menemukan kembali dirinya di bawah pengaruh kehidupan modern.
Di samping itu, sahabat Eliana, Henny dan Ratna tidak hanya numpang lewat saja. Mereka juga punya cerita menarik yang mencerminkan kerasnya kehidupan Ibu kota.
Hebatnya, film ini sempat menjadi nominasi dalam Vancouver Film Festival, serta meraih dua penghargaan pada Festival Film Indonesia 2004.
Dari sinopsisnya saja sudah menguras emosi, Sobat MI sudah siap nonton filmnya?
2. Emak Ingin Naik Haji (2009)
Emak Ingin Naik Haji adalah film Indonesia yang dirilis pada 12 November 2009. Disutradarai oleh Aditya Gumay dan dibintangi oleh Reza Rahardian (Zein), Aty Cancer Zein (Emak), Niniek L. Karim (Hj. Markonah), dan beberapa bintang lainnya.
Film ini bercerita mengenai Emak, seorang wanita lanjut usia yang memiliki hati tulus dan penuh kebaikan. Di usianya yang sudah lantu,ia ingin menunaikan ibadah haji, seperti umat Islam lainnya. Namun sayang, keinginannya tersebut terkendala oleh biaya.
Sehari-hari, Emak berjualan kue untuk memenuhi kebutuhan. Wwalaupun penghasilannya tak seberapa, Emak dengan gigih menabung untuk biaya naik haji. Anaknya, Zein yang melihat kegigihan Emak berusaha mengumpulkan biaya untuk mewujudkan keinginan Emak.
Walaupun sudah agak lama, film ini masih seru untuk ditonton. Apalagi film ini sangat terkenal pada masanya. Lantas, bagaimana kisah perjuangan Emak untuk mewujudkan mimpinya yang mulia?
3. Mother Keder: Emakku Ajaib Bener (2012)
Dari judulnya saja kita sudah bisa menebak bahwa Mother Keder adalah film genre komedi. Film ini diadaptasi dari sebuah novel karya Viyanthi Silvana Kosasih yang berjudul sama dan disutradarai oleh Eko Nobel. Diperankan oleh Puteri Indonesia 2009, Qory Sandioriva (Vivi), Ira Maya Sopha (Bu Kosasih/Emak), dan Jill Gladys (Dinda).
Film ini bercerita tentang Vivi, seorang wanita karir yang sukses dan memiliki segalanya. Hidupnya sangat sempurna, punya karir yang bagus, mobil, apartemen, kekasih, walaupun jarang ketemu karena keduanya sibuk. Hanya satu yang belum lengkap dalam hidup Vivi, yaitu menikah.
Suatu hari terjadi konfilk di kantor yang menyebabkan Vivi haru resign. Belum lagi, ia mendapati bahwa kekasihnya selingkuh darinya. Kesialan Vivi tidak sampai situ saja, ia juga mendapat kabar bahwa adiknya, Dinda akan menikah duluan.
Rencana kehidupannya yang tidak sesuai ekspektasi inimembawanya kembali pulang ke rumah. Bukannya senang, di rumah ia juga harus menghadapi keluarganya yang bisa dibilang ‘ajaib’, terutama emaknya.
Film ini akan sukses bikin Sobat MI tertawa karena tingkah keluarga Vivi dan emaknya. Selain itu, ada juga scene-scene menyentuh dalam film ini yang menyadarkan kita tentang menerima keluarga dari kelebihan dan kekurangan mereka.
4. Nada untuk Asa (2015)
Kalau berbicara film Indonesia tentang ibu yang paling menyedihkan, Nada untuk Asa tidak boleh ketinggalan dalam list. Disutradarai oleh Charles Gozali dan dibintangi oleh pemain ternama seperti Marsha Timothy (Nada), Acha Septriasa (Asa), Darius Sinathrya (Wisnu), dan masih banyak yang lainnya.
Nada untuk Asa bercerita tentang perempuan bernama Asa. Kehidupannya memang terlihat sempurna. Namun, semua itu berubah semenjak Bobby, suaminya meninggal dunia karena HIV.
Penderitaannya tidak sampai disitu, Nada juga harus menerima takdir bahwa dia dan putri bungsunya, Asa juga ikut tertular HIV. Semua ini karena mendiang suaminya yang pernah berselingkuh dan menularkan HIV kepada mereka.
Nada mulai mendapatkan perilaku tak menyenangkan dari lingkungan, bahkan keluarganya sendiri. Setelah Asa dewasa, dia juga mendapat perlakuan yang sama dengan ibunya, bahkan dia sempat dipecat dari kantornya.
Pada film ini, kita bisa melihat dua wanita hebat yang berjuang untuk hidup dengan HIV, di tengah stereotipe buruk masyarakat terhada pengidap HIV.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil, terutama mengenai diskriminasi yang selama ini dirasakan pengidap HIV. Banyak orang yang menganggap HIV seperti virus zombie, padahal kenyataannya tidak seperti itu, kok.
BACA JUGA : Film Romantis yang Cocok Ditonton saat Valentine
5. Athirah (2016)
Athirah memiliki judul internasional, yaitu Emma (artinya ibu dalam bahasa Makassar). Film ini diadaptasi dari novel semi-biografi karya Alberthiene Endah.mengenai Hj. Athirah Kalla, ibu dari Wakil Presiden Indonesia, M. Jusuf Kalla.
Film ini disutradarai oleh Riri Riza, dan dibintangi oleh Cut Mini (Alhirah), Christoffer Nelwan (Jusuf Kalla remaja), Indah Permatasari (Mufidah Jusuf Kalla remaja), dan masih banyak lagi.
Awal film ini bercerita mengenai kehidupan Athirah yang mulai goyah semenjak suaminya memiliki perempuan lain. Athirah yang sakit hati tetap bertahan melawan perasaan demi mempertahankan keluarganya.
Sampai akhirnya Athirah kehabisan kesabaran dan meningalkan suaminya. Dia memilih tinggal bersama lima anaknya, salah satunya adalah Ucu atau Jusuf Kalla. Demi memenuhi kebutuhan hidup, Athirah berjualan sarung yang idenya ia dapat dari ibunya.
Tidak hanya itu, film ini juga menceritakan kisah Ucu yang bertemu dengan Mufida. Namun, Ucu sempat kesulitan memenangkan hati Mufida karena reputasi ayahnya yang menikah dengan perempuan lain.
Banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari film ini, terutama tentang perjuangan seorang ibu yang memendam perasaan demi menjaga keutuhan keluarga.
6. Me vs Mami (2016)
Film ini diadaptasi dari FTV berjudul sama dan diproduksi oleh MNC Pictures. Disutradarai oleh Ody C. Harahap, dan menghadirkan bintang ternama Indonesia seperti Irish Bella (Mira) dan Cut Mini (Maudy).
Me vs Mami mengisahkan Maudy, sirang ibu single parent ynag memiliki putri remaja bernama Mira. Bisa dibilang hubungan mereka idak terlalu akur karena Maudy selalu khawatir berlebihan dengan pergaulan Mira. Hal ini membuat Mira tak nyaman dan tertekan.
Suatu hari, nenek Mira mengabarkan bahwa ia sedang sakit dan ingin bertemu Mira segera. Jadi, Mira memutuskan untuk pergi ke Padang sendirian untuk menjenguk neneknya.
Namun, usahanya tidak berhasil karena tentu saja ibunya bersikukuh unutk menemani Mira ke Padang, walaupun ia harus meninggalkan pekerjaannya.
Di perjalanan kisah mereka dimulai. Maudy dan Mira menemukan banyak rinangan dan hal-hal menyebalkan yang justru menambah bumbu komedi dalam film ini. Mereka harus menghadapi semua masalah bersama-sama sampai akhirnya sampai di rumah neneknya di Padang.
7. Aku Ingin Ibu Pulang (2017)
Aku Ingin Ibu Pulang adalah sebuah film drama Indonesia yang disutradarai oleh Monty Tiwa, dan dibintangi oleh Nirina Zubir (Satri), Teuku Rifnu (Bagus), dan Jefan Nathanio (Jempol).
Berbedan dengan film tentang ibu dan anak lainnya yang memiliki hubungan romantis, Film Aku Ingin Ibu Pulang menceritakan Jempol, seorang anak yang ditinggal ibunya dan menunggu ibunya pulang.
Jempol awalnya adalah anak bahagi yang memiliki orangtua yang sangat menyayanginya. Namun, kebahagiaan seakan direnggut saat Bagus, ayahnya mengalami kecelakaan kerja. Maka dari itu Satri, ibu JEmpol haru berusaha keras mencari uang untuk memenuhi kebutuhan.
Terkadang, keadaan sulit membuat orang tidak berpikir jernih. Begitupun Satri yang nekat mencuri demi mendapatkan uang. Saat mengetahui perbuatan Satri, Jempol dan Bagus pun marah. Pertengkaran mereka mengakibatkan Satri pergi dari rumah. Mulai dari sinilah Jempol harus merawat ayahnya sendirian.
Film ini memiliki banyak makna, terutama memberi tahu kita tentang kerasnya hidup di ibu kota, yang terkadang membuat orang nekat melakukan apapun demi bertahan hidup.
8. Sweet 20 (2017)
Sweet 20 adalah salah satu film indonesia tentang ibu genre komedi. Film ini punya alur yang sangat unik dan berbeda dari film lain. Diadaptasi dari film Korea yang
berjudul Miss Granny, yang merupakan hasil kerja sama antara dua negara yakni Starvision Plus (Indonesia) dan CJ Entertainment (Korea Selatan).
Film ini dibintangi oleh artis papan atas Indonesia, seperti Tatjana Saphira (Fatmawati muda/Mieke Wijaya), Morgan Oey (Alan), Kevin Julio (Juna), Slamet Rahardjo (Hamzah), Lukman Sardi (Aditya), Cut Mini (Salma), Alexa Key (Luna) dan masih banyak yang lainnya.
Film ini menceritakan tentang nenek berusia 70 tahun bernama Fatmawati yang selalu ikut campur dalam kehidupan anaknya, Aditnya. Padahal, Aditya sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak. Walaupun niatnya baik, sikap nenek Fatmawati membuat keluarga Aditya jengkel, terutama istrinya Salma.
Suatu saat, nenek Fatmawati mendengar percakapan keluarganya yang ingin mengirimnya ke panti jompo. Dengan perasaan kecewa, nenek Fatmawati pergi ke kota seorang diri. Saat sedang duduk, Fatmawati melihat sebuah studio foto tua bernama “Forever Young” milik fotografer misterius. Merasa “terpanggil”, Fatmawati pun masuk ke studio tersebut.
Saat ditanya tentang keinginannya, Fatmawati pun menjawab bahwa ia ingin kembali ke usia 20 tahun.
Ajaibnya, saat keluar dari studio foto, wajah Fatmawati berubah 50 tahun lebih muda, tubuhnya pun berubah prcis anak 20an. Famawati merasa takjub dengan perubahannya, namun juga merasa bingung karena tak mungkin dia pulang ke rumah dengan kondisi seperti ini.
Dari sinilah kehidupan Fatmawati sebagai gadis muda dimulai. Dia harus menghadapi berbagai rintangan, bahkan sempat mengalami cinta segi empat dengan cucunya sendiri. Seru banget kan, Sobat MI?
Sweet 20 mendapatkan 9 nominasi Festival Film Indonesia 2017, 5 nominasi Festival Film Bandung 2017 dan 13 nominasi Piala Maya 2017.
9. Susah Sinyal (2017)
Susah Sinyal merupakan film Indonesia tentang ibu genre komedi yang dirilis pada 21 Desember 2017. Film ini disutradari oleh Ernest Prakasa, dan dibintangi oleh Adinia Wirasti (Ellen), Ernest Prakasa (Iwan), Aurora Riberio (Kiara), Refal Hady (Abe), Valerie Thomas (Astrid), dan masih banyak yang lainnya.
Film ini memiliki alur yang menarik karena menceritakan tentang hubungan ibu dan anak yang kurang akur. Kiara sendiri adalah seorang gadis periang dan populer. Namun ada yang tak lengkap dalam hidupnya, yaitu kehadiran seorang ayah. Kiara sejak kecil timbuh bersama ibu dan neneknya, namun Kiara lebih dekat dengan sang nenek.
Bagaimana hubungan Kiara dengan ibunya? Sayangnya, mereka memiliki hubungan yang buruk. Seperti kebanyakan single parent, ibu Kiara sibuk bekerja. Menjadi single parent memang tidak mudah, niat mencari uang untuk menghidupi keluarga, tapi jadi jarang berkomunikasi dengan anak.
Sampai suatu saat, nenek Kiara meninggal dunia. Kejadian ini membuat Kiara dan Ellen berusaha untuk hidup berdampingan, walaupun rasanya seperti ada tembok tebal yang memisahkan mereka. Ellen bingung mencari cara untuk dekat dengan putrinya. Apalagi cara mendidiknya dengan mendiang ibunya sangat berbeda. Ellen lebih tegas pada Kiara.
Akhirnya, Ellen mengajak Kiara liburan ke Sumba. Di sana banyak pengalaman menarik yang mereka berdua dapatkan. Terlebih lagi mereka tidak memiliki jaringan internet dan listrik terbatas. Selama di Sumba, Ellen dan Kiara mulai belajar memahami satu sama lain.
Film ini memiliki kisah yang ringan. Tidak hanya menunjukan hubungan ibu dan anak, namun juga keindahan Sumba.
BACA JUGA : Cek Juga, Film Tentang Pahlawan Indonesia yang Inspiratif!
10. Ambu (2019)
Ambu adalah film Indonesia yang rilis tahun 2019 dan disutradarai oleh Farid Dermawan. Film ini dibintangi oleh bintang ternama seperti Widyawati (Ambu Misnah), Laudya Cynthia Bella (Fatma), Luthesa (Nona), Baim Wong (Nico) dan masih banyak yang lainnya.
Ambu dalam bahasa Sunda artinya ibu. Film ini diawali oleh Ambu dan Fatma, ibu dan anak yang berasal dari Suku Baduy. Suatu hari, Fatma terpikat dengan seorang pria Jakarta bernama Nico dan memutuskan ikut dengannya ke Jakarta sampai memiliki anak bernama Nona.
Namun, karena suatu alasan, Fatma memutuskan pulang ke Baduy bersama Nona. Pertemuan Ambu, Fatma dan Nona ternyata menimbulkan konflik karena perbedaan usia, latar belakang, dan generasi.
Keunikan dari film ini adalah latar belakang budaya Suku Baduy yang diangkat. Pengambilan gambar dan sinematografinya pun berfokus ke suasana alam Baduy.
Itulah rekomendasi film Indonesia tentang ibu lengkap dengan sinopsisnya, mulai dari genre drama yang bikin mewek, sampai genre komedi yang bikin terbahak-bahak. Untuk ratingnya, coba Sobat MI nilai sendiri di kolom komentar setelah menontonnya, ya!
Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya Sobat MI. Caranya mudah kok. Dengan klik disini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal indonesia melalui postingan di website dan akun social media mengenal indonesia.