Mengenal Indonesia

rumah panggung betawi

Bukan Cuma Rumah Kebaya, Ternyata Ada 4 Jenis Rumah Adat Betawi

Share this :

Halo Ncang Ncing Nyak Babe Abang Mpok. Gimane Kabarnya nih? Semoga baik-baik aja ya. Seperti yang kita tau nih, kota Jakarta identik dengan suku atau orang Betawi. Sampai sekarang, ada banyak warisan budaya Betawi yang masih lestari, salah satunya adalah rumah adat Betawi. Banyak dari kita pasti mengira kalau rumah kebaya adalah satu-satunya rumah adat Betawi. Padahal, suku betawi masih memiliki 3 jenis rumah adat lain loh.

Penasaran? Yuk lah pantengin terus artikel ini kalau mau tau jenis rumah adat Betawi dan fakta-fakta unik lainnya.

Sejarah dan Asal Usul Suku Betawi

suku betawi
Sumber : jalurrempah.kemdikbud.go.id

Sebelum membahas rumah adatnya, ada baiknya kalau kita kenalan lebih dekat dengan yang punya rumah dulu, yaitu suku Betawi. Suku Betawi adalah penduduk yang umumnya menempati wilayah Jakarta atau Batavia sejak abad ke-17. 

Dilansir Kumparan, suku Betawi terbentuk dari masyarakat dengan etnis yang berbeda (multietnik). Maka dari itu, akulturasi budaya sangat lekat dengan suku Betawi. Percampuran budaya ini pun mempengaruhi berbagai macam aspek, mulai dari bahasa, adat istiadat, kehidupan sosial budaya, bahasa sampai warisan budaya.

tari betawi
tari betawi

Sumber : jalurrempah.kemdikbud.go.id

Mulai dari musik, tarian adat sampai pertunjukan drama pun memiliki percampuran dari budaya lain. Contohnya seperti alat musik rebana yang merupakan campuran budaya Arab atau Gambang Kromong yang mirip dengan seni musik Tionghoa. Keroncong tugu dan Tanjidor masing-masing memiliki pengaruh dari budaya Portugis dan Belanda.

Percampuran ini juga mempengaruhi bentuk bangunan rumah yang Betawi yang mengalami akulturasi oleh budaya lain. Terdapat pengaruh budaya lokal seperti rumah joglo dan rumah panggung. Jika dilihat lebih jelas, ornamen dan hiasannya rumah adat betawi juga dipengaruhi oleh budaya dari negara lain, seperti Arab, Eropa dan China.

Jenis Rumah Adat Betawi

Sobat MI mungkin mengira kalau rumah adat Betawi hanya ada satu, yaitu rumah kebaya. Namun ternyata, ada 3 jenis rumah adat lainnya loh. Inilah jenis-jenis dan keunikan rumah adat Betawi.

1. Rumah Kebaya

rumah kebaya
Sumber : Tokopedia.com

Mungkin beberapa dari Sobat MI sudah familiar dengan rumah adat Betawi yang satu ini, apalagi kalau dulu kamu suka nonton Si Doel Anak Sekolahan. Nama rumah kebaya digunakan bukan tanpa sebab, kalau dilihat-lihat bentuk atap rumah adat ini memang menyerupai pelana yang dilipat seperti kebaya.

Untuk membuat atap rumah kebaya menggunakan anyaman daun kirai sementara material untuk dinding biasanya menggunakan kayu nangka, kemudian kayu tersebut dicat warna terang seperti kuning dan hijau. Untuk pondasi rumah menggunakan batu kali dengan sistem umpak. Bentuk rumah adat betawi disesuaikan dengan lingkungan dan keadaan alam. Rumah kebaya dulu biasa digunakan oleh orang Betawi yang tinggal di muara kali Ciliwung. 

Dapat kita lihat dengan jelas, rumah kebaya memiliki percampuran dari budaya Betawi dan Tionghoa, terutama pada bagian hiasan dan ornamen rumah. Rumah kebaya bukan hanya sembarang rumah untuk tempat tinggal, tapi setiap bagian dari rumah kebaya memiliki filosofi yang penting. 

Teras rumah kebaya berukuran luas dan lebar karena berfungsi untuk tempat berkumpul keluarga. Jika biasanya ruang keluarga ada di dalam, rumah kebaya menggunakan teras untuk kumpul keluarga. Kursi dan meja di teras biasanya menggunakan rotan, bisa juga menggunakan dipan untuk duduk lesehan. Pada rumah kebaya ada tangga penghubung yang disebut balaksuji. Tangga ini dipercaya sebagai simbol penolak bala (sial). Disamping rumah adat Betawi biasanya terdapat makam keluarga. Hal ini dimaksudkan agar keluarga yang masih hidup selalu teringat akan kematian.

2. Rumah Gudang

rumah gudang
Sumber : Rumah.com

Rumah adat Betawi yang satu ini biasanya dibangun di daerah pedalaman dan sampai sekarang masih sering ditemui di lingkungan masyarakat yang kebudayaan Betawi nya masih kental.

Rumah ini memiliki kesamaan dengan rumah kebaya, yaitu dari bentuk atapnya yang menyerupai pelana. Teras bagian depan pun juga dibuat sangat luas untuk tempat berkumpul keluarga. Dinamakan rumah gudang karena bentuk bangunannya persegi memanjang, persis seperti bentuk gudang orang Portugis. Jadi bisa dibilang, rumah ini merupakan akulturasi antara kebudayaan Portugis dan Betawi asli.

Ada 3 bagian utama dalam rumah gudang, yang pertama adalah serambi depan. Ruangan ini digunakan untuk menerima tamu. Kemudian ada ruang tengah yang berfungsi sebagai ruang keluarga, kamar tidur, ruang makan dan pendaringan. Sementara yang terakhir adalah ruang belakang yang biasanya digunakan sebagai gudang, dapur atau tempat penyimpanan kayu bakar.

3. Rumah Joglo

rumah joglo betawi
Sumber : ruparupa.com

Kalau mendengar nama rumah adat ini, pasti kita mengira rumah ini berasal dari Jawa. Tapi ternyata, rumah rumah adat Betawi ada juga yang namanya rumah joglo. Dari segi bentuk, sebenarnya tidak beda jauh dengan rumah kebaya. Hanya saja atau rumah joglo menyerupai perahu terbalik.

Ada 3 ruangan di rumah joglo yaitu ruang depan, tengah dan belakang. Perbedaan rumah joglo betawi dan rumah joglo Jawa tidak terlalu terlihat. Hanya saja rumah joglo Jawa memiliki tiang penyangga (soko guru) yang berfungsi untuk memisahkan ruangan, sementara rumah joglo Betawi tidak memiliki tiang penyangga. Maka dari itu, perbedaan ini tidak terlalu terlihat dari luar.

Pintu masuk ada di bagian samping, bukan bagian depan. Setiap ruangan di rumah joglo memiliki fungsi yang berbeda. Misalnya saja, pada bagian serambi. Serambi belakang khusus untuk tamu perempuan, sementara serambi depan khusus untuk tamu laki-laki.

Dilansir Rumah.com, Rumah joglo berbeda dengan rumah adat Betawi lainnya, karena rumah joglo biasanya hanya ditinggali oleh orang atau keluarga dengan status sosial yang tinggi. Maka dari itu, biasanya rumah ini terletak di kota besar. 

4. Rumah Panggung

rumah panggung betawi
Sumber : Orami.com

Sesuai dengan namanya, rumah panggung Betawi memiliki bentuk seperti panggung, terdapat tiang-tiang kayu untuk menyangga bangunannya dengan tangga kayu yang disebut Balaksuji. Biasanya, rumah panggung dibangun oleh masyarakat Betawi yang tinggal di kawasan pesisir. Selai itu bentuk rumah ini juga menyesuaikan dengan lingkungan, tujuannya untuk menghindari banjir dan serangan binatang buas.

Bentuk rumah panggung merupakan akulturasi dari beragam budaya seperti budaya Betawi, Sunda, Jawa, Melayu, Tionghoa, Belanda dan Arab. Akulturasi tersebut dapat dilihat dari bentuk konstruksi, konsep bangunan, tata ruang, hiasan, bentuk atap sampai jendela.

Rumah panggung terbuat dari kayu karena pada zaman dahulu kayu adalah material yang paling mudah ditemui. Kayu yang digunakan biasanya dari pohon nangka, pohon kecapi atau pohon rambutan. Tinggi tiang penyangga rumah kayu adalah sekitar 1 -1,5 meter. Pondasinya menggunakan umpak, yaitu batu persegi dengan ukuran 20 cm x 25 cm. 

Seperti yang sudah disebutkan, terdapat tangga kayu yang bernama balaksuji. Bukan sekedar tangga, Balaksuji memiliki filosofi sebagai penolak bala (sial) dan penyucian diri sebelum masuk ke rumah panggung. Untuk masuk ke rumah panggung haruslah dalam keadaan bersih dan diharuskan untuk membasuh telapak kakinya terlebih dahulu.

Sekarang Sobat MI sudah tau kan kalau rumah adat Betawi bukan hanya rumah Kebaya doang, tapi ada rumah gudang, rumah joglo dan rumah panggung juga. Selain memiliki sejarah dan filosofi yang menarik, ada banyak juga keunikan rumah adat betawi. Kalau rumah adat dari daerah Sobat MI apaan nih? Coba deh sebutin di kolom komentar!

Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya Sobat MI. Caranya mudah kok. Dengan klik  disini. Rasakan manfaat, keasikan dan keseruan mengenal indonesia melalui postingan di akun social media mengenal indonesia dan website  mengenalindonesia.com.

Share this :

Leave a Comment