Bali, tidak hanya dikenal dengan keindahan pantainya. Namun juga salah satu desanya yang sangat indah, yaitu desa adat Penglipuran. Desa ini terletak di Kabupaten Bangli. Desa Penglipuran merupakan sebuah desa adat di Bali dan berhasil memenangi anugerah sebagai desa terbersih di dunia versi majalah Internasional Boombastic, December, 2019. Anugerah ini didukung dengan pemandangan gunung yang menyejukkan mata di desa Penglipuran. Saat memasuki desa Penglipuran, wisatawan tidak akan menemukan sampah di setiap sudut desa, serta wisatawan akan disambut dengan tanaman hijau yang sangat asri. Desa ini juga memiliki udara yang sangat segar dan sejuk. Hal ini dikarenakan tidak ada kendaraan bermotor yang beroperasi di sana. Penghargaan terbaru yang didapatkan oleh desa Penglipuran adalah Sustainable Destination Top 100 Versi Green Destination Foundation.
Keunikan dari desa Penglipuran sendiri, yaitu :
1. Tri Mandala Merupakan Konsep Dari Tata Ruang Desa Penglipuran
Tri Mandala merupakan konsep yang dianut secara turun temurun melalui nilai-nilai leluhur nenek moyang masyarakat setempat. Hal ini menjadikan desa Penglipuran disebut sebagai desa adat. Tri Mandala merupakan konsep dimana tata ruang dibagi ke dalam 3 zona, yaitu Utama, Madya, dan Nista. Urutan tersebut dilakukan berdasarkan dari urutan utara hingga selatan. Mandala Utama adalah tempat suci (para dewa) serta tempat ibadah. Mandala Madya adalah tempat pemukiman penduduk. Sedangkan, Mandala Nista adalah tempat pemakaman penduduk. Konsep ini menjadikan desa Penglipuran terlihat sama rata dalam segi bangunannya.
BACA JUGA : RUMAH ADAT WAE REBO : DESA DI ATAS AWAN INDONESIA YANG EKSOTIS
2. Hutan Bambu Merupakan Pelindung Desa
40% dari total keseluruhan desa Penglipuran merupakan kawasan hutan bambu. Hutan bambu ini terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat sebagai bentuk warisan para leluhur. Tujuan dari pelestarian hutan bambu ini sendiri adalah untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Masyarakat setempat meyakini bahwa, hutan bambu ini merupakan sejarah dari keberadaan mereka. Hutan bambu ini juga berfungsi untuk resapan air. Sehingga, masyarakat menilai bahwa hutan bambu ini merupakan pelindung desa.
3. Pura Luhur Penataran
Pura ini berfungsi untuk melaksanakan berbagai macam ritual masyarakat setempat, seperti Ngusaba, yang merupakan perayaan untuk menyambut hari raya Nyepi. Kemudian, setiap 15 hari sekali, masyarakat setempat akan mendatangi pura untuk melakukan ibadah (sembahyang).
4. Minuman : Loloh Cemcem dan Makanan : Tipat Cantok
Loloh Cemcem merupakan minuman khas desa Penglipuran yang terbuat dari daun Cemcem yang berkhasiat untuk melancarkan pencernaan. Sedangkan, Tipat Cantok merupakan makanan sejenis ketupat dan sayuran rebus yang disajikan dengan bumbu kacang.
BACA JUGA : MENGULIK KEUNIKAN SOTO KUDUS, MAKANAN KHAS KOTA SANTRI
5. Festival Desa Penglipuran
Festival budaya ini biasanya diadakan di akhir tahun, mulai dari parade pakaian adat Bali, parade seni budaya, hingga parade lainnya.
Ketika memasuki desa Penglipuran, wisatawan akan melihat sebuah jalan yang membelah pemukiman masyarakat setempat menjadi dua bagian. Pada setiap rumah adat di desa tersebut memiliki bangunan tradisionalnya masing-masing yang terbuat dari bambu. Luas tanah untuk setiap rumah adat juga sama. Pintu depan (angkul-angkul) rumah adat beratapkan bambu, serta pintu dan pagar halaman yang masih berbahan tanah. Setiap angkul-angkul, berisi nama dari pemilik rumah tersebut. Desa Penglipuran yang memiliki luas sekitar 112 Hektar terdiri dari pemukiman penduduk, hutan bambu, sekolah, tempat parkir, dan fasilitas umum lainnya. Terdapat monumen pahlawan di Selatan desa yang dapat menjadi tempat edukasi bagi anak-anak.
Desa Penglipuran juga sangat menghormati wanita. Hal ini terlihat dari adanya tempat yang bernama Karang Memadu. Dimana, jika ada seseorang yang melakukan poligami, maka orang tersebut akan dikucilkan di tempat tersebut. Jika seseorang ketahuan mencuri, maka orang tersebut wajib untuk melakukan sesajen dengan menyembahkan 5 ekor ayam dengan bulu berbeda pada 4 pura leluhur.
BACA JUGA : PRODUK TREN RAMAH LINGKUNGAN MASA KINI, WAJIB PUNYA!
Di desa Penglipuran juga terdapat tempat pengelolaan sampah yang di sebut sebagai “Tempat Pengolahan Pupuk Organik Dewi Penglipuran” dan dikelola setiap bulannya oleh masyarakat setempat. Desa ini juga menyediakan tempat khusus untuk merokok bagi para wisatawan. Kenderaan masyarakat setempat hanya diizinkan melintasi jalan yang berada di area pekarangan belakang rumah.
Saat wisatawan berkunjung ke desa Penglipuran, wisatawan dapat melihat bagaimana aktivitas sehari-hari masyarakat setempat, seperti menganyam bambu, beternak, hingga bertani. Desa Penglipuran menjadi salah satu desa yang bebas polusi di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh larangan kendaraan bermotor di desa tersebut.
Desa Penglipuran Bali adalah pemukiman tradisional yang sangat kental dengan kearifan lokalnya, sehingga mampu menarik wisatawan di kalangan domestik maupun mancanegara.
Bibliography
Antara. (2021, Juni 7). Indonesia Matangkan Rencana Travel Bubble, Komunikasi dengan 5 Negara. Tempo.co.
Indonesia Travel id. (2021, Januari 21). Intip Yuk, Daya Tarik yang Ditawarkan Desa Penglipuran Bali! Indonesia Travel id.
Kompas.co. (2021, Oktober 16). Desa Wisata Penglipuran Bali Buka Lagi Setelah 8 Bulan Tutup Artik Desa Wisata Penglipuran Bali Buka Lagi Setelah 8 Bulan. Kompas.co.
Noviana Windri Rahmawati. (n.d.). Keunikan Desa Adat Penglipuran, Desa Terbersih di Dunia dan Sejumlah Keunikannya Artikel ini telah tayang di Tribuntribunbaliwiki.com dengan judul Keunikan Desa Adat Penglipuran, Desa Terbersih di Dunia dan Sejumlah Keunikannya. Tribun Bali.
Pingback: Begini Pesona Desa Penglipuran Bali, Keindahannya Bikin Wisatawan Terpesona - Tugumalang.id