Mengenal Indonesia

bye-bye plastic

Kenalan Yuk dengan Founder Bye-bye Plastic, Selamatkan Lingkungan Sejak Dini

Share this :

Ingatkah kamu Hari Sampah yang diperingati pada tanggal 22 Februari kemarin? Nah, kali ini penulis ingin mengenalkanmu kepada sosok inspiratif asal Indonesia yang juga memiliki kontribusi besar bagi lingkungan lho.

Siapakah dia? Siapa lagi kalau bukan founder dari Bye-Bye Plastic! Sebagain dari Sobat MI mungkin masih asing dengan komunitas satu ini, tetapi beda cerita dengan teman-teman yang bergiat di bidang lingkungan atau Sobat MI asal Bali, mungkin sudah tidak asing lagi.

Nah, kenapa sih penulis mau menceritakan sosok founder dari Bye-Bye Plastic? Yuk, cari tahu jawabannya dengan membaca ulasan di bawah ini ya!

Apa itu Bye-Bye Plastic?

bye-bye plastic
Sumber: greenschool.org

Sebelum bercerita lebih jauh mengenai founder Bye-Bye Plastic, penulis mau membagikan sedikit informasi terlebih dahulu mengenai organisasi Bye-Bye Plastic. So, organisasi ini termasuk ke dalam non-government organization atau organisasi non pemerintah.

Berdiri secara independen, Bye-Bye Plastic memiliki tujuan utama untuk menciptakan dunia yang bebas dari plastik. Tak hanya itu, organisasi ini juga berusaha mengedukasi, melakukan kampanye, dan mengadakan pertemuan politik untuk menciptakan lingkungan bebas sampah.

Organisasi ini terdiri dari berbagai anak muda Indonesia maupun internasional, dan secara aktif melakukan aksi nyata membersihkan pantai maupun mengedukasi akan bahayanya sampah plastik terhadap masyarakat.

Baca Juga: Simak Yuk 5 Gaya Hidup Zero Waste, Langkah Sederhana Menyelamatkan Lingkungan!

Founder Bye-Bye Plastic

bye-bye plastic
Sumber: cnbc.com

Salah satu hal menarik dari organisasi ini ialah foundernya yang masih berusia remaja. Bye-Bye Plastic sendiri bermula dari gerakan menolak sampah dari anak-anak muda di Provinsi Bali. Salah satu yang paling vokal adalah Isabel Wijsen yang pada saat itu masih berumur 10 tahun dengan kakaknya Melati yang berumur 12 tahun.

Isabel dan Melati merupakan seorang keturunan Belanda-Indonesia yang tumbuh dan besar di Bali. Keduanya terinspirasi dari berbagai tokoh ternama seperti Lady Diana, Nelson Mandela, dan Mahatma Gandhi, hingga mendirikan organisasi Bye-Bye Plastic di tahun 2013.

Proyek pertama mereka ialah membuat petisi untuk melarang penggunaan kantong plastik melalui situs Avaaz. Di awal tahun 2014, petisi ini ditandatangani sebanyak 77.000 dan 10.000 di atas kertas, khususnya di wilayah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Proyek berikutnya berupa edukasi di Desa Parerenan, Badung, Bali, untuk memberikan pendidikan mengenai sampah di sekolah setempat. Tak cukup sampai di sana, salah satu event besar yang diadakan oleh organisasi Bye-Bye Plastic adalah Gerakan Bersih Pantai yang diadakan pada 24 Februari 2018. Bahkan gerakan ini diikuti oleh 25.000 peserta.

Memulai Kehidupan Tanpa Plastik

bye-bye plastic
Sumber: roommie.id

Selain profil singkat mengenai founder dari Bye-Bye Plastic, penulis juga ingin membagikan beberapa langkah sederhana untuk memulai kehidupan tanpa plastik. Yap, sebagai generasi penerus bangsa, sudah menjadi tugas kita untuk melestarikan lingkungan.

1. Gunakan Tas Berkali-kali Pakai

Siapa nih di antara kamu yang suka menggunakan tas plastik usai belanja di supermarket atau minimarket? Kini berbagai supermarket besar sudah melarang penggunaan tas plastik, tetapi tidak dengan berbagai warung atau toko-toko.

Di sinilah kamu bisa bertindak Sobat, mulailah menggunakan tas yang berulang kali pakai untuk belanja di minimarket, supermarket, bahkan toko kelontong, maupun warung dekat rumah. Kamu bisa mulai dengan hal kecil dan sederhana ini.

2. Stop Styrofoam

Tahukah kamu kalau Styrofoam menjadi salah satu sampah yang berbahaya bagi lingkungan! Iya, Styrofoam yang bisa kamu gunakan sebagai alas ayam geprek atau nasi goreng.

Dilansir dari Ecoparts, Styrofoam sendiri berasal dari polystyrene, sejenis plastik yang berasal dari petroleum. Secara teknis, sampah jenis ini tidak dapat terurai di alam dan akan memenuhi tempang pembuangan sampah saja!

Baca Juga: Bahaya, Inilah Berbagai Dampak Sampah Plastik

3. Daur Ulang

Daur ulang ga harus mengenai berbagai bentuk prakarya kok Sobat, langkah sederhana seperti membusukkan makanan atau sampah organik menjadi kompos merupakan salah satu daur ulang juga lho.

Jadi, mulai sekarang kamu bisa mengumpulkan sampah organik ke dalam satu karung untuk diolah menjadi pupuk yang mampu menyuburkan tanaman.

4. Gabung ke Komunitas Lingkungan

Langkah terakhir ini opsional sih, tetapi alangkah baiknya kalau kamu bisa bergabung ke komunitas atau organisasi lingkungan. Mungkin Bye-Bye Plastic, mungkin Greenpeace Indonesia, atau bahkan komunitas di sekolahmu Sobat!

Nah, di atas adalah informasi singkat mengenai founder Bye-Bye Plastic sekaligus beberapa langkah sederhana untuk memulai kehidupan tanpa plastik. Ingat Sobat, sebesar apapun ilmu yang kamu pelajari, tentu akan menjadi sia-sia kalau bumi ini rusak begitu saja.

So, yuk mulai peduli dan tanggap terhadap berbagai isu mengenai lingkungan maupun perubahan iklim. Langkah kecil dari kita akan sangat berdampak apabila dilakukan dengan konsisten. Salam lestari!

Share this :

Leave a Comment