Mengenal Indonesia

Anggrek Hitam

Mengenal Anggrek Hitam, Flora Eksotis Khas Indonesia

Share this :

Halo Sobat MI! Indonesia memiliki kekayaan hayati yang sangat beragam. Banyak sekali flora endemik yang berasal dari Indonesia. Salah satunya adalah anggrek hitam. 

Apakah kalian mengenal jenis anggrek ini? Atau bahkan apakah kalian pernah menemui langsung flora yang satu ini?

Sayangnya, sifat anggrek hitam yang endemik membuat statusnya menjadi terancam. Hal ini diperparah oleh penebangan hutan secara liar. Oleh karena itu, kita wajib menjaga alam dan lingkungan sekitar, agar flora ini bisa terus hidup dan tidak punah.

Ingin mengenal lebih lanjut mengenai flora yang satu ini? Yuk simak informasinya yang telah disusun oleh MI berikut ini…

Deskripsi Anggrek Hitam

Indonesia memiliki kurang lebih 5 ribu spesies anggrek. Salah satu diantaranya adalah anggrek hitam.

Anggrek hitam dinamakan demikian karena memiliki labellum atau lidah berwarna hitam, dengan beberapa corak garis hijau dan berbulu. Sepal dan kelopaknya berwarna hijau muda.

Bunganya memiliki aroma yang kuat dan biasanya mekar antara bulan Maret dan Juni. Sepintas, daunnya mirip dengan pucuk kelapa muda. Diameter bunga ini bisa tumbuh hingga 10 cm

Bunga ini merupakan tanaman yang menakjubkan secara visual, dengan beberapa kuncup bunga tumbuh tegak pada satu tangkai. Meskipun flora ini tidak sepenuhnya hitam, penampilannya yang unik dan ukurannya yang mengesankan membuatnya menjadi tanaman yang sangat diminati.

Habitat Anggrek Hitam

Habitat asli anggrek hitam berasal dari hutan hujan tropis. Oleh karena itu, flora ini sering ditemui di Pulau Kalimantan, Pulau Papua, Pulau Sumatera, dan Semenanjung Malaya, yang memiliki banyak hutan hujan tropis.

Flora ini merupakan tanaman berjenis epifit dan terestrial. Epifit artinya tanaman ini dapat tumbuh di tanaman lain tanpa menjadi parasit. Terrestrial berarti tanaman ini dapat hidup di darat.

Artinya, jenis anggrek yang satu ini dapat hidup pada pohon maupun di tanah. Misalnya, di daerah panas seperti Kalimantan, anggrek ini dapat tumbuh sebagai tumbuhan terestrial.

Anggrek hitam merupakan maskot flora provinsi Kalimantan Timur.

BACA JUGA: Surili Jawa, Hewan Lucu Menggemaskan yang Terancam Punah

Cara Budidaya

Flora ini memiliki dua cara berkembang biak, yaitu secara vegetatif dan generatif. Pemisahan anakan digunakan untuk teknik perbanyakan secara vegetatif, sedangkan teknik perbanyakan secara generatif hanya dapat dicapai melalui teknik laboratorium.

Anggrek ini tumbuh baik di dataran rendah maupun di daerah pegunungan Mereka membutuhkan tingkat kelembaban relatif 60-85%. Anggrek hitam termasuk bunga yang cukup sering berbunga. Dalam satu bulan, biasanya flora ini akan berbunga sebanyak 4 kali, dengan lama mekar kurang lebih 7 hari. 

Perbanyakan anggrek ini menggunakan metode konvensional dapat menjadi tantangan karena siklus pembungaannya yang cepat dan kesulitan dalam kawin silang.

Budidaya in vitro adalah teknik yang dapat digunakan untuk menghasilkan bibit anggrek baru yang berkualitas tinggi dengan cepat menggunakan media buatan yang sesuai. Salah satu zat yang digunakan dalam budidaya anggrek hitam adalah ekstrak pisang ambon

Ekstrak pisang ambon merupakan salah satu sumber zat pengatur tumbuh organik yang mengandung hormon pertumbuhan seperti auksin dan giberelin, serta nutrisi bermanfaat seperti kalium (K), fosfor (P), dan besi (Fe), yang mendorong pertumbuhan flora ini.

Yuk kita sama-sama melestarikan anggrek hitam. Jangan sampai flora endemik yang sudah terancam ini benar-benar punah.

BACA JUGA: Mengenal Babi Rusa, Hewan Endemik Sulawesi yang Terancam Punah

Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya Sobat MI. Caranya mudah kok. Dengan klik disini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal indonesia melalui postingan di website dan akun social media mengenal indonesia.

Share this :

Leave a Comment