Halo Sobat MI!
Tau gak sih sobat tentang hewan babi rusa?
Ini bukan hewan perkawinan antara babi dan rusa ya sobat, babi rusa memiliki spesies dan karakteristik yang berbeda.
Sayangnya hewan endemik dari Sulawesi ini kini semakin sulit dijumpai.
Yuk kenalan dengan hewan babi rusa!
Kenapa Disebut Babi Rusa?
Mungkin sobat berpikir bahwa disebut babi rusa karena hasil perkawinan antara babi dan rusa, dan jawabannya adalah salah.
Disebut babi karena secara taksonomi babi rusa termasuk kedalam famili babi yakni famili Suidae. Sedangkan disebut rusa karena mempunyai taring atas yang menyerupai tanduk rusa di kepalanya.
Nama latin babi babi rusa adalah Babyrousa babyrussa Linnaeus. Babi ini merupakan jenis babi liar yang hidupnya di hutan tropis dan hanya dapat ditemukan di Sulawesi, seperti daerah Sulu, Buru dan Togean.
Makanan utamanya adalah buah dan umbi-umbian seperti rebung, kilo, mangga, jamur dan tunas globa. Tapi hewan ini juga memakan cacing atau ulat yang ada di dalam lubang-lubang pohon yang telah membusuk.
Babi Rusa Terancam Punah
Sayang banget nih sobat, babi rusa hewan endemik asli Sulawesi populasinya semakin sedikit.
Menurut International Union for the Convertation of Nature (IUCN) babi rusa menjadi hewan yang masuk dalam kategori terancam punah karena habitatnya yang sudah dialih fungsikan menjadi lahan pertanian oleh masyarakat sekitar, ditambah jarangnya frekuensi kelahiran dan perburuan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar membuat satwa endemis ini semakin langka.
Ada 3 spesies babi rusa yang masih hidup yakni babi rusa Sulawesi (Babyrousa celebensis), babi rusa togean (Babyrousa togeanensis) dan babi rusa berbulu lebat (Babyrousa babyrussa). Sementara ada juga spesies yang sudah punah yakni babi rusa Bolabatu (Babyrousa bolabatuensis) yang sudah berbentuk fosil di semenanjung selatan Sulawesi.
Upaya Pelestarian Babi Rusa
Untuk melindungi satwa babi rusa, pemerintah sudah menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor 55 Tahun 2013 tentang Strategi dan Rencana Aksi Konservasi (SRAK) Babirusa tahun 2013-2022.
Dalam dokumen SRAK tersebut, ada beberapa hal penting yang tercantum yakni mempertahankan primer yang tersisa di Sulawesi, memberhentikan aksi perburuan liar yang masih terjadi secara masif di beberapa tempat dan aksi bersama.
Sayangnya hal-hal yang tercantum dalam SRAK tidak pernah dijalankan secara betul-betul, dari rentan waktu 2013 hingga 2022 masih belum ada aksi dan evaluasi atas terciptanya strategi dalam SRAK. Nyatanya bisa dibilang SRAK hanya sebuah dokumen pajangan saja.
Ada beberapa kawasan yang menjadi habitat babi rusa yang masih dilestarikan yang terletak di Gorontalo, yakni Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) dan Suaka Margasatwa Nantu yang melakukan berbagai program untuk menjaga kelangsungan hidup satwa babi rusa.
Beberapa program yang dilakukan yakni pengelolaan habitat, kegiatan monitoring rutin babi rusa dengan metode transek juga ada pengendalian perburuan dan perdagangan ilegal babi rusa.
Upaya-upaya tersebut diharapkan bisa untuk menjaga kelestarian babi rusa agar satwanya bisa berkembang biak dan tidak punah.
BACA JUGA: Kenali Ciri-ciri, Populasi dan Upaya Pelestarian Pesut Mahakam
Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya Sobat MI. Caranya mudah kok. Dengan klik disini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal indonesia melalui postingan di website dan akun social media mengenal indonesia.
- 3 Alasan Kenapa Kamu Wajib Nonton Film Sewu Dino! - 03/05/2023
- Duty After School: Membantai Alien Demi Masuk Universitas - 02/05/2023
- Cafe di Tembalang Dekat Undip Cocok Jadi Tempat Nugas - 24/02/2023