Sumber Foto : anoafarm.id
Pangan menjadi salah satu kebutuhan yang takkan tergantikan oleh seluruh makhluk hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan saat pendemi COVID menjadi faktor yang sangat krusial diberbagai lapisan masyarakat. Fluktuasi harga pasar dikalangan petani yang tidak menentu hingga pangan pokok yang sulit diakses oleh masyarakat dapat menjadi faktor terjadinya krisis pangan diberbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Namun untuk sebagian orang, hal ini bukanlah menjadi sebuah permasalahan, melainkan sebagai ajang untuk dapat berkreasi, berinovasi, mengedukasi hingga menciptakan peluang bisnis yang potensial. Berbagai kreasi dan inovasi unik ditunjukan oleh banyak orang dalam pemenuhan kebutuhan pangan, mulai dari pemanfaatan ruang kecil untuk produksi bahan pangan hingga pengembangan teknologi berbasis data collection sebagai media tumbuh dan controlling tanaman. Hal ini tentunya sebagai wujud dampak positif disektor pertanian.
Selain itu juga, trand permaculture yang berkembang dimasyarakat menjadi salah satu media alternatif dalam mengedukasi anak-anak untuk lebih mengenal tentang arti pertanian. Permaculture sendiri merupakan sebuah konsep bertani yang selaras dan harmoni dengan alam untuk muwujudkan masyarakat yang mandiri, berdikari, maupun berdaulat. Satu hal yang menarik dalam permaculture yaitu penerapannya yang mengarahkan kita untuk dapat belajar mengintegrasikan antar elemen dalam suatu kawasan dengan desain integratif holistik untuk mendapatkan hasil yang berlipat ganda (multi yields).
Sebagian orang memfilosofikan permaculture sebagai sistem desain dan sistem pertanian yang sekaligus sebagai inspirasi tatanan kehidupan dan kerangka kerja (framework). Hal ini dikarenakan dalam penerapan permaculture bukan hanya berbicara tentang pertanian, namun ekologi yang lebih luas dan berbagai sistem yang mengaturnya. Bill Mollison menyebutnya sebagai Mollisonia Principles bahwa “semua adalah kebun”. Karena di kebun kita akan melihat semua elemen berinteraksi satu dengan lainnya dalam satu kesatuan holistik yang menopang kehidupan masing-masing dan saling bekerja sama.
Hal ini menjadi inspirasi bagaimana alam bekerja yang saling berpengaruh dan berkaitan. Dalam kehidupan bermasyarakat, konsep permaculture sangat baik untuk dapat diterapkan. Penerapan permaculture di masa pandemi menyimpan berbagai manfaat baik secara horizontal (hubungan antara manusia, alam, dan sosial budaya) maupun secara vertikal (hubungan antara manusia dengan tuhannya sebagai Sang Pencipta alam semesta; sunatullah).
Pemenuhan kebutuhan pangan mandiri sudah saatnya diterapkan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, berdikari dan berdaulat. Sistem pertanian yang berorientasi terhadap ekologi dalam bentuk permaculture dapat menjadi fokus pengembangan pertanian di lingkungan masyarakat dengan mengembalikan fungsi alam sesuai dengan sunnatullah. Permaculture sebagai konsep yang akan dapat membantu manusia dalam mengembangkan satu desain masa depan dengan sistem yang lebih stabil dan berkelanjutan.
- MENGULIK KONSEP BUDAYA KELEKAK DI BANGKA BELITUNG - 22/12/2020
- Mengulik “The Real Indonesian Aquaman” - 08/10/2020
- Permaculture: Hidup Harmoni dengan Alam - 14/08/2020