Mengenal Indonesia

rumah adat nusa tenggara timur

Mengenal Berbagai Jenis Rumah Adat Nusa Tenggara Timur, Apa Namanya?

Share this :

Halo Sobat MI! Indonesia menyimpan kekayaan budaya yang sangat beragam. Salah satunya adalah mengenai rumah adat.  Kali ini, Mengenal Indonesia akan membahas rumah adat Nusa Tenggara Timur.

Tentu saja, setiap pakaian adat di Indonesia memiliki filosofi dan keunikannya masing-masing. Seperti apa sih, rumah adat NTT? Lalu, apa keunikan rumah adat Nusa Tenggara Timur? Yuk, simak penjelasannya!

Jenis dan Nama Rumah Adat Nusa Tenggara Timur

1. Rumah Musalaki (Suku Lio)

rumah adat nusa tenggara timur
Sumber: Pariwisata Indonesia

Nama rumah adat Nusa Tenggara Timur adalah Musalaki. Rumah adat ini merupakan rumah khas Suku Lio di Ende, Pulau Flores, NTT. Sesuai namanya dalam bahasa Lio, rumah Musalaki biasanya digunakan sebagai tempat tinggal yang diperuntukkan bagi pemimpin, seperti kepala suku, lurah ataupun camat. 

Rumah adat Masulaki didesain berbentuk panggung dengan ketinggian lantai berkisar antara 60 hingga 100 sentimeter. Ciri khas utama dari Rumah Musalaki ialah pondasinya berdiri di atas batu besar, sehingga tidak tertanam di dalam tanah. 

Batu-batu alam ini, biasanya berbentuk oval, diposisikan secara vertikal. Batu-batu ini berfungsi untuk mengurangi peluang terjadinya retakan dan kerusakan struktural selama peristiwa seismik atau bencana lainnya.

Struktur lantai Rumah Musalaki terdiri dari papan-papan yang disusun sejajar yang sengaja dibuat dengan ketinggian bervariasi untuk memfasilitasi aliran udara dan mengurangi kelembapan.

Jerami adalah bahan utama yang digunakan untuk atap rumah musalaki, yang disusun secara terampil dan didukung oleh rangka atap untuk memastikan stabilitas dan mencegah kerusakan dan keruntuhan. 

Selain itu, atap rumah adat ini memiliki ketinggian yang menonjol ke atas, melambangkan hubungan dengan yang ilahi sebagai pencipta. Bentuk atapnya menyerupai perahu layar, mencerminkan kepercayaan nenek moyang masyarakat Ende Lio setempat yang tiba dengan menggunakan perahu.

Rumah adat musalaki ini tidak memiliki dinding pembatas ruang. Selain dari tiang kolom penyangga ini biasanya memiliki ukiran-ukiran yang memiliki maknanya tersendiri bagi masyarakat Ende Lio. Selain itu juga ada tiang leke raja yang pemasangannya memerlukan upacara adat.

Rumah Musalaki tradisional tidak memiliki dinding pemisah ruangan. Di dalam rumah, terdapat tiang-tiang penyangga yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang bermakna bagi warga Lio. Selain itu, terdapat tiang leke raja yang pemasangannya membutuhkan upacara tradisional, sehingga menambah signifikansi budaya pada struktur tersebut.

2. Rumah Adat Uma Bokulu dan Uma Mbatangu (Sumba)

Sumber: Trip Sumba

Selain rumah Musalaki, rumah adat Nusa Tenggara Timur lainnya adalah Uma Bokulu dan Uma Mbatangu. Rumah adat dari Sumba ini berbentuk persegi panjang dan ditopang oleh empat tiang. Rumah ini tidak memiliki jendela, tetapi mempunyai area terpisah untuk pria dan wanita. 

Langit-langit rumah yang tinggi memiliki makna filosofis yang mendalam di setiap tingkatannya. Atap melambangkan alam suci di atas, menandakan dunia ketuhanan atau surga, sedangkan rangka rumah berarti alam bumi atau alam tengah. Sebaliknya, bagian bawah rumah menandakan dunia bawah yang terkait dengan kematian.

Rumah adat ini biasanya digunakan sebagai tempat tinggal dan tempat upacara adat Suku Sumba.

BACA JUGA: Ketahuilah Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur atau NTT: Dari Suku Sumba hingga Rote

3. Rumah Adat Mbaru Niang (Manggarai)

Sumber: Suara Nusantara

Rumah adat Nusa Tenggara Timur selanjutnya adalah rumah adat Mbaru Niang yang berasal dari Suku Manggarai.  Mbaru Niang merupakan rumah adat yang jarang ditemui, karena hanya ada di kampung adat Wae Rebo yang terpencil di atas pegunungan.

Berbeda dengan Musalaki, rumah adat ini diperutukan sebagai tempat tinggal masyarakat biasa. Setiap Mbaru Niang dihuni oleh enam sampai delapan keluarga. Rumah adat NTT ini dibangun dengan bentuk kerucut yang khas menyerupai tenda besar.

Atap rumah adat Mbaru Niang dibuat menggunakan daun lontar. Mirip dengan rumah tradisional “honai” di Papua, Mbaru Niang memiliki struktur yang tinggi dan tertutup ijuk seluruhnya, sehingga membentuk struktur seperti kerucut.

Mbaru Niang bisa dibangun mencapai ketinggian 15 meter. Mbaru Niang terdiri dari lima tingkat dan disusun dengan terampil menggunakan kayu dan bambu, tanpa menggunakan paku. Konstruksi rumah adat ini mengandalkan tali rotan yang kokoh untuk mengikat komponen menjadi satu.

4. Rumah Adat Ube Kbubu (Dawan)

Sumber: Twitter/Good News From Indonesia

Rumah adat Nusa Tenggara Timur ini merupakan tempat tinggal suku Dawan di wilayah Timor. Ume Kbubu memiliki bentuk yang bulat. Namanya sesuai Bahasa Dawan, yaitu Ume berarti rumah sedangkan kbubu artinya bulat atau bundar. 

Rumah adat terdiri dari komponen penting termasuk atap, pilar, dan dinding. Atap rumah adat Ume Kbubu terdiri dari sembilan elemen yang berbeda, masing-masing memiliki tujuan tertentu. Dinding rumah adat NTT ini berasal dari bambu. Hal tersebut berguna sebagai tempat mengikat dan menyambung alang-alang. 

Desain rumah tersebut meliputi ruangan-ruangan terpisah seperti Tuna, Halal Nana, dan Hau Monef, dengan masing-masing ruangan memenuhi fungsi tertentu yang terkait dengan praktik keagamaan tradisional suku Dawan.

5. Rumah Adat Lopo (Abui)

Sumber: Kompasiana

Rumah adat Nusa Tenggara Timur yang terakhir dibahas adalah rumah adat Lopo yang berasal dari Suku Abui, Kabupaten Alor. Sama seperti rumah adat NTT lainnya, rumah adat ini dibangun menggunakan bambu dan alang-alang.

Rumah Adat Lopo berfungsi sebagai ruang untuk bermusyawarah dan melakukan upacara adat. Selain itu, rumah adat Nusa Tenggara Timur ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil pertanian.

Atap rumah adat ini berbahan dasar rumbia yang mengerucut tidak memiliki tembok tetapi terdiri dari tiga tingkat berbeda, masing-masing melayani tujuan spesifiknya. Beberapa tingkatan ditetapkan sebagai tempat istirahat, sementara yang lain digunakan untuk penyimpanan makanan.

BACA JUGA: Mengenal Pakaian Adat Sulawesi Barat, Apa Namanya?

Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya Sobat MI. Caranya mudah kok. Dengan klik disini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal indonesia melalui postingan di website dan akun social media mengenal indonesia.

Share this :

Leave a Comment