Mengenal Indonesia

Mengenal Pakaian Adat Sulawesi Barat, Apa Namanya?

Share this :

Halo Sobat MI! Indonesia menyimpan kekayaan budaya yang sangat beragam. Salah satunya adalah mengenai pakaian adat. Tentu saja, setiap pakaian adat di Indonesia memiliki filosofi dan keunikannya masing-masing. Kali ini, Mengenal Indonesia akan membahas pakaian adat Sulawesi Barat, salah satu provinsi di Indonesia. 

Provinsi Sulawesi Barat adalah salah satu provinsi di Pulau Sulawesi yang beribu kota di Mamuju. Provinsi ini baru terbentuk sejak tahun 2004, loh Sobat MI!

Seperti apa sih, pakaian adat Sulawesi Barat? Lalu, apa keunikan pakaian adat Sulawesi Barat? Yuk, simak penjelasannya!

Nama Pakaian Adat Sulawesi Barat

Terdapat beberapa suku asli yang mendiami Sulawesi Barat. Diantaranya adalah suku Toraja, suku Mandar, dan suku Mamasa.

Setiap kelompok suku tersebut memiliki pakaian adatnya tersendiri berdasarkan kepercayaan dan tradisi yang dibawa sejak zaman leluhur. Mereka menggunakan pakaian adatnya untuk acara-acara penting, seperti pernikahan.

Pakaian Adat Suku Toraja

Suku Toraja merupakan salah satu etnis utama di Sulawesi Barat, terutama di Kabupaten Mamasa. Suku Toraja umumnya tinggal di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. 

Suku Toraja terkenal akan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan dan ukiran kayunya. Selain itu, Suku Toraja juga memiliki pakaian adatnya tersendiri yang sangat unik. Apa itu? Berikut penjelasannya.

1. Pakaian Adat Suku Toraja untuk Pria

Sumber: Shopee

Nama pakaian adat Sulawesi Barat dari Suku Toraja untuk pria adalah Seppa Tallung Buku. Pakaian adat Sulawesi Barat ini memiliki corak warna dominan merah, kuning, dan putih. Keunikan pakaian adat Sulawesi Barat ini lainnya adalah ukurannya yang panjang dan menjuntai hingga lutut.

Terdapat pula beberapa aksesoris yang turut melengkapi dan menjadi keunikan pakaian adat Sulawesi Barat ini. Diantaranya adalah aksesoris manik-manik bernama Kandaure yang digunakan sebagai ikat kepala, ikat pinggang, dan aksesoris di leher. Pakaian adat ini juga dilengkapi sebuah senjata seperti keris, yang dinamakan Gayang.

2. Pakaian Adat Suku Toraja untuk Wanita

Sumber: dimensiindonesia.com

Nama pakaian adat Sulawesi Barat dari Suku Toraja untuk wanita adalah Pokko. Pakaian adat Sulawesi Barat ini memiliki model lengan pendek. Sama seperti Seppa Tallung Buku, pakaian adat Sulawesi Barat ini memiliki corak warna dominan merah, kuning, dan putih. 

Terdapat beberapa aksesoris yang turut melengkapi dan menjadi keunikan pakaian adat Sulawesi Barat ini. Diantaranya adalah aksesoris manik-manik bernama Kandaure. Aksesoris ini dikenakan di bagian dada. Namun, Kandaure hanya digunakan untuk acara yang bersifat formal. Ada pula gelang dan ikat kepala terbuat dari manik. 

Pakaian Adat Suku Mandar

Suku Mandar merupakan salah satu etnis utama di Sulawesi Barat. Selain itu, populasi Suku Mandar juga banyak berada di sebagian provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. 

Di Sulawesi Barat sendiri, Suku Mandar banyak mendiami wilayah kabupaten Majene, Polewali Mandar, dan Mamuju. Seperti apa keunikan pakaian adat Suku Mandar ini? Berikut penjelasannya.

1. Pakaian Adat Suku Mandar untuk Pria

Sumber: Diskominfo Kab. Gresik

Nama pakaian adat Sulawesi Barat dari Suku Mandar untuk pria dan wanita adalah Pattuqduq Towaine. Bagi busana pria, pakaian adat Sulawesi Barat cenderung sederhana. 

Busana atas Pattuqduq Towaine berupa jas hitam yang berlengan panjang, sedangkan untuk bagian bawah menggunakan celana panjang yang dipadu padankan bersama kain sarung tenun khas Mandar. 

Arti pakaian pria Pattuqduq Towaine yang sederhana ini adalah untuk menekankan pentingnya kelincahan dan kecepatan, terutama saat bekerja.

Terdapat pula beberapa aksesoris yang turut melengkapi pakaian adat Sulawesi Barat ini. Diantaranya adalah ikat kepala yang dinamakan Songkok Tobone, serta rantai emas yang disimpan di saku baju dan dililitkan di bagian pinggang dan sepatu.

2. Pakaian Adat Suku Mandar untuk Wanita

Sumber: Pinterest

Bagi wanita, nama pakaian adat dari Suku Mandar adalah Rawang Boko dan Lipaq Saqbe. Rawang Boko berbentuk seperti blouse lengan pendek yang berwarna cerah, sedangkan Lipaq Saqbe merupakan bawahan berupa sarung bermotif tenun.

Wanita Mandar juga memakai beberapa aksesoris hiasan saat mengenakan pakaian adat. Aksesoris tersebut antara lain kawari atau perisai, Tombi Diana yang berupa kalung koin emas, dan Dali atau anting-anting. 

Gelang berukuran 15-20 cm yang disebut Gallang Balleq juga dikenakan oleh wanita Mandar di bagian tangan. Gelang lainnya yang digunakan di bagian lengan bernama Poto. Ada pula Jimma Salletto yang dikenakan di bahu, dan Sima-Simang, gelang cantik berbentuk delapan bulatan. 

Penggunaan aksesoris tersebut juga menunjukkan status sosial pemakainya. Misalnya, keturunan bangsawan mengenakan empat kawari di pinggul mereka, sementara orang biasa hanya memakai dua.

Penggunaan pakaian adat juga berbeda-beda tergantung pada acaranya. Saat menari adat, wanita Mandar memakai 18 aksesoris pada pakaiannya, sedangkan saat upacara pernikahan, mereka memakai 24 aksesoris.

BACA JUGA: Mengenal Pakaian Adat Madura Pria Dan Wanita Lengkap Dengan Ciri Khasnya

Pakaian Adat Suku Mamasa

Etnis utama lainnya yang mendiami Sulawesi Barat adalah Suku Mamasa. Populasinya terpusat di seluruh kecamatan di Kabupaten Mamasa. Secara adat istiadat dan budaya, masyarakat Mamasa memiliki banyak kesamaan dengan suku Toraja. 

Pakaian adat suku Mamasa mencerminkan status sosial pemakainya. Secara khusus, individu yang memegang jabatan penting seperti pemangku adat, pejabat pemerintah, atau bangsawan mengenakan pakaian unik yang dikenal sebagai pakaian Tana’ Bulawan. Sedangkan masyarakat suku Mamasa umumnya mengenakan pakaian adat Pellembangan.

Seperti apa keunikan pakaian adat Suku Mamasa ini? Berikut penjelasannya.

1. Pakaian Adat Suku Mamasa untuk Bangsawan

Sumber: Twitter

Nama pakaian adat dari Suku Mamasa untuk bangsawan adalah Tana’ Bulawan. Dalam bahasa Mamasa, Tana’ Bulawan berarti kasta emas. Tana’ Bulawan dapat digunakan baik bagi pria maupun wanita. 

Pakaian adat suku Mamasa berupa baju kemeja putih yang disebut Bayu Pongko’, yang dipadukan dengan celana pendek bercorak yang disebut Talana Toraya Mamasa. Selain itu, terdapat pula sarung merah yang disebut Samban Lea dan penutup kepala putih yang disebut Passapu.

Terdapat pula beberapa aksesoris yang turut melengkapi pakaian adat ini. Diantaranya adalah aksesoris Sassang yang terbuat dari manik-manik dan digunakan pada bagian dada serta bagian depan pinggang. Terdapat pula gelang emas bernama Ponto Lola yang hanya digunakan oleh bangsawan.

2. Pakaian Adat Suku Mamasa untuk Masyarakat Umum

Nama pakaian adat dari Suku Mamasa untuk masyarakat umum adalah Pellembangan. Masyarakat umum suku Mamasa dikenal dengan sebutan kasta palem, yang diartikan sebagai golongan bukan penguasa maupun pemimpin.

Salah satu ciri khas pakaian adat Pellembangan yang dikenakan oleh suku Mamasa adalah tidak adanya warna putih yang dianggap sakral dan hanya diperuntukkan bagi pakaian adat bangsawan suku Mamasa.

Dengan demikian, masyarakat umum suku tersebut tidak diperbolehkan memakai pakaian atau penutup kepala berwarna putih, untuk menunjukkan secara jelas status sosial mereka di dalam masyarakat.

BACA JUGA: 3 Jenis Pakaian Adat Bali Berdasarkan Tingkatannya, Ciri Khas Dan Makna Filosofinya

Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya Sobat MI. Caranya mudah kok. Dengan klik disini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal indonesia melalui postingan di website dan akun social media mengenal indonesia.

Share this :

Leave a Comment