Mengenal Indonesia

sejarah jurnalis

Kiprah AJI dalam Sejarah Jurnalis Indonesia

Share this :

Halo Sobat MI! Di antara kalian ada yang pernah kepikiran ga sih, bagaimana ya sejarah jurnalis di Indonesia? Atau bagaimana sih jurnalisme bisa berkembang dari masa ke masa? Pastinya hal ini pernah terlintas di sebagian benak Sobat MI bukan?

Yap, jurnalisme merupakan salah satu produk pers yang sampai sekarang menjadi elemen yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, setiap pagi ketika Ayah atau Ibu sedang membaca berita, baik melalui koran atau media online yang menjadi produk dari pers.

Ga hanya itu, ketika kamu mencari informasi atau sumber pustaka dari internet yang berbasis berita, secara tidak langsung Sobat MI sedang menikmati produk-produk dari pers lho! Ternyata kita memang begitu dekat dengan berbagai produk pers.

Nah, berbicara mengenai pers, kali ini penulis ingin membagikan sedikit informasi mengenai sejarah jurnalis di Indonesia, salah satunya Aliansi Jurnalis Independen atau akrab disapa AJI. Penasaran bagaimana asal mula AJI ini berdiri? Yuk, simak ulasan di bawah ya!

Sejarah Aliansi Jurnalis Independen (AJI)

sejarah jurnalis
Sumber: infopublik.id

Aliansi Jurnalis Independen lahir pada tanggal 7 Agustus 1994 di Bogor, Jawa Barat. Organisasi ini bermula dari pertemuan informal beberapa jurnalis di Taman Ismail Marzuki (TMI) pada tahun 1991.

Dari pertemuan ini, para jurnalis tersebut sepakat untuk membentuk aliansi jurnalis di luar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang pada waktu itu terlalu pro terhadap pemerintahan Orde Baru. Para jurnalis ini sepakat bahwa pers harus bersikap independen dalam memberikan informasi kepada masyarakat sipil.

Lahirnya Aliansi Jurnalis Independen dalam sejarah jurnalis di Indonesia juga dilatarbelakangi oleh pembredelan tiga media besar di zaman tersebut, yakni DeTik, Tempo, dan Editor. Ketiganya dibredel oleh rezim Orde Baru karena dianggap tidak sesuai dengan SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) dan dianggap ‘mengancam’ stabilitas nasional (khususnya Tempo).

Pembentukan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) juga dituangkan dalam Deklarasi Sirnagalih yang ditandatangi oleh 58 wartawan dan kolumnis dari era Orde Baru. Penandatanganan deklarasi ini terjadi di Wisma Tempo yang terletak di Desa Sirnagalih, Kec. Megamendung, Kab. Bogor, Jawa Barat pada tanggal 7 Agustus 1994.

Selain itu, Deklarasi Sirnagalih juga menuntut dipenuhinya hak masyarakat atas informasi, menolak wadah tunggal untuk para jurnalis (dalam hal ini yang dimaksud adalah Persatuan Wartawan Indonesia), menentang pengekangan terhadap pers, dan mengumumkan pembentukan Aliansi Jurnalis Independen.

Program dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI)

sejarah jurnalis

1. Mempertahankan Kebebasan Pers

Dalan sejarah jurnalis di Indonesia, terdapat banyak catatan gelap mengenai pembredelan dan pengekangan terhadap media pers. Bahkan di tahun 2020 lalu, terdapat 84 kasus kekerasan terhadap jurnalis.

Oleh karena itu, salah satu program dari AJI sendiri ialah mempertahankan kebebasan pers untuk memberikan informasi yang independen dan berdasarkan fakta sesuai dengan kode etik jurnalistik.

2. Meningkatkan Profesionalisme Jurnalis

Selain mempertahankan kebebasan Pers, AJI juga berusaha meningkatkan profesionalisme jurnalis sebagai cara untuk memberikan informasi yang tepat bagi masyarakat awam.

Program ini dibantu dengan melaksanakan sejumlah workshop mengenai jurnalistik, diskusi, dan juga seminar. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) juga membangun Media Center di beberapa daerah, seperti Ambon dan Banda Aceh

3. Meningkatkan Kesejahteraan Jurnalis

Selain meningkatkan profesionalisme maupun mempertahankan kebebasan pers, Aliansi Jurnalis Independen juga selalu berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan para jurnalis di Indonesia.

Organisasi ini berusaha untuk memperjuangkan penghasilan yang layak bagi setiap kuli tinta di Indonesia, baik yang berasal dari media besar sampai media start-up. AJI percaya bahwa kesejahteraan jurnalis akan mendukung profesionalitasnya dalam bekerja dan merilis berita.

Tokoh Penting dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI)

sejarah jurnalis
Sumber: whiteboardjournal

Di dalam sejarah jurnalis Indonesia, Sobat MI tentu tidak akan asing dengan berbagai nama seperti Goenawan Mohammad, Ayu Utami, Stanley Adi Prasetyo, Eros Jarot, dan masih banyak nama-nama jurnalis, penulis, kolomnis, maupun redaktur lain yang memengaruhi pembentukan Aliansi Jurnalis Independen.

AJI yang masih bertahan sampai sekarang berpusat di Jakarta, tepatnya di Jl. Kembang Raya No. 6, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Kini Ketua Umum dari AJI periode 2021-2024 ialah Sasmito yang juga berprofesi sebagai jurnalis di media VOA (Voice of America).

Nah, di atas adalah sedikit informasi mengenai sejarah jurnalis di Indonesia khususnya melalui AJI atau Aliansi Jurnalis Independen. Seiring berkembangnya zaman, semakin banyak jurnalis dan wartawan muda yang turut bergabung ke dalam AJI.

Tujuannya tak lain dan tak bukan untuk selalu memperjuangkan kebebasan pers dan independensi dalam jurnalistik. Untuk kamu yang tertarik mendalami organisasi ini, maka jangan segan untuk mampir ke websitenya dengan klik link ini ya!

Panjang umur kebebasan Pers Indonesia!

Share this :