Mengenal Indonesia

Vitamin Covid-19

Vitamin Covid-19 untuk Gejala & Pasien Isoma

Share this :

Imbasnya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia membuat masyarakat beramai-ramai membeli berbagai produk vitamin dan suplemen untuk persedian di rumah. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk usaha agar daya tahan tubuh tetap kuat dan tidak mudah terpapar virus Covid-19. Ketika masyarakat sudah membeli vitamin atau suplemen yang dibutuhkan, maka masyarakat perlu mengkonsumsi secara bijak. Dan berkonsultasi ke dokter apabila memiliki riwayat penyakit medis tertentu.

Vitamin merupakan salah satu faktor penting dalam proses pemulihan penyakit, terutama di tengah masa pandemi Covid-19 ini. Sehingga, masyarakat membutuhkan vitamin untuk proses penyembuhan dan isolasi mandiri. Vitamin berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan infeksi Covid-19. Vitamin juga mengandung anti-oksidan yang dapat menyembuhkan dan mencegah terjadinya peradangan. Terdapat sejumlah vitamin yang dianjurkan kepada pasien Covid-19 yang sudah tercantum dalam Pedoman Tata Laksana Covid-19 Edisi 3 yang telah disusun oleh Himpunan Dokter Indonesia. Vitamin ini dapat dibeli oleh masyarakat secara bebas, sehingga tidak membutuhkan resep dokter.

            “Vitamin itu boleh dibeli oleh siapa saja, bebas. Sedangkan yang butuh resep dokter itu adalah obat”. Ungkap ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto.

Namun, sebelum membeli vitamin, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Raissa Edwina M.Gizi Sp.GK, menyarankan untuk memperhatikan beberapa perihal, yaitu suplemen halal atau tidak, sudah teregistrasi oleh BPOM (Badan Pengawas Obat-Obatan dan Makanan), label nutrisi (karena dosis yang berbeda-beda), melihat kebutuhan tubuh dengan vitamin, misalnya Vitamin C, dan konsumsilah vitamin secara bijak.

            Pasalnya, daya tahan tubuh dapat meningkat secara aktif apabila seseorang menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Hal ini juga berlaku bagi pasien Covid-19 yang menjalankan isolasi mandiri dirumah. Pasien membutuhkan vitamin  untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatannya. Menurut dr Kiki, antisipasi dan pencegahan Covid-19 cukup mengkonsumsi vitamin yang berjenis vitamin D dan vitamin C. Namun, untuk pasien yang menjalankan isolasi mandiri dirumah, jenis vitamin yang dibutuhkan akan semakin banyak dengan dosis yang berbeda.

            Pasien Covid-19 yang menjalankan isolasi mandiri dirumah juga membutuhkan probiotik. Asupan probiotik dapat mempertahankan flora usus dari infeksi yang disebabkan oleh Covid-19. Hal ini juga akan menghindari mual, muntah, dan diare bagi pasien Covid-19. Dalam hal ini, pasien Covid-19 yang menjalankan isolasi mandiri di rumah membutuhkan vitamin yang berjenis Vitamin C, Vitamin D, Vitamin E, dan probiotik.

Foto : kompas.com

Vitamin dan suplemen bagi orang yang mengalami gejala dan pasien yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah tentu saja berbeda. Namun, masyarakat harus melihat gejala yang timbul saat terpapar Covid-19, agar dapat menyesuaikan kebutuhan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Bagi pasien dengan gejala ringan (batuk, demam, dan kelelahan), masyarakat dapat mengkonsumsi Vitamin C, serta buah dan sayur, seperti Jambu, Kiwi, Brokoli, Lemon, Kuning Telur, Ikan, hingga Jamur. Dan untuk asupan Vitamin D, seperti Ikan Salmon dan Minyak Ikan.

Selain mengkonsumsi vitamin, masyarakat juga dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang dianjurkan, seperti berjemur pada pagi hari (10.00) dengan durasi 10-15 menit, pakai masker, cuci tangan, olahraga rutin 2-3 kali dalam seminggu, membersihkan kamar, dan menggunakan alat makan sendiri. Kegiatan-kegiatan kecil seperti ini perlu dilakukan untuk menghindari terpaparnya virus.

Foto : bola.com

Vitamin C dapat berguna untuk melawan pilek secara berlebihan maupun gejala pilek. Vitamin C juga membantu peradangan karena Covid-19 menyebabkan peradangan paru, maka Vitamin C mampu untuk meningkatkan kekebalan daya tahan tubuh sebagai vitamin Covid-19. Terdapat beberapa vitamin C dari anjuran dokter untuk pasien dengan gejala ringan, yaitu :

  1. Tablet Vitamin C non-acidic 500 mg/6-8 jam (untuk 14 hari pemakaian)
  2. Multivitamin yang mengandung Vitamin C 1-2 tablet/24 jam (untuk 30 hari pemakaian)
  3. Multivitamin yang mengandung Vitamin C, B, dan E Zink

            Vitamin D berfungsi sebagai mempertahankan kadar kalsium dan fosfor darah yang normal. Namun, vitamin ini dapat didapatkan melalui paparan sinar matahari, seperti penyaranan berjemur bagi pasien Covid-19. Sehingga dapat melindungi saluran pernapasan serta infeksi saluran pernapasan. Vitamin B kompleks sangat dibutuhkan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Vitamin dan suplemen akan membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh, terlebih di tengah masa pandemi saat ini. Vitamin dapat dimakan sebagai makanan utuh (buah dan sayur) maupun dikonsumsi sebagai obat-obatan dalam bentuk pil. 

Baca juga : Online Learning : Tantangan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

Bibliography
Garjito, D. (2021, Juli 2). Vitamin untuk Pasien Covid-19 Lengkap Daftar Suplemen. Suara.com. Kompas.com. (2021, Juli 3). Inilah Vitamin yang Dibutuhkan Pasien Covid-19 saat Isolasi Mandiri. Kompas.com. Kompas.com. (2021, Juli 3). Obat dan Vitamin untuk Covid-19 Gejala Ringan Menurut Dokter. Kompas.com. Nabila, A. (2021, Juli 4). Tips Memilih Vitamin yang 'Tokcer' untuk Isoman COVID-19. Detik Health.
Share this :

Leave a Comment