Mengenal Indonesia

Fakta Unk Olimpiade Tokyo 2020

Fakta – Fakta Unik Olimpiade Tokyo 2020, Yuk Simak!

Share this :

Fakta Unik Olimpiade Tokyo 2020 – Olimpiade Tokyo 2020 semakin dekat. Terhitung 2 pekan lagi Olimpiade Tokyo 2020 dibuka pada 23 Juli dan berlangsung hingga 8 Agustus, dan sepenuhnya berada di bawah periode darurat. Sebagai tuan rumah, Jepang sedang menyiapkan diri sambil bergelut dengan pandemi virus Covid-19. Ini merupakan kedua kalinya Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade, setelah yang pertama diselenggarakan pada 1964.

Pastinya ini juga akan menjadi salah satu sejarah tak terlupakan bagi Jepang bahkan dunia untuk mengadakan ajang olahraga ternama saat pandemic Covid19. Nah penasaran fakta – fakta unik Olimpiade Tokyo 2020, Yuk simak ulasannya dibawah ini!

Olimpiade Tokyo Bakal Digelar Tanpa Penonton

Fakta unik Olimpiade Tokyo 2020 yang pertama. Lonjakan infeksi Virus COVID-19  membuat gelaran  Olimpiade Tokyo 2020 di Jepang bakal diadakan tanpa penonton. Menteri Olimpiade Tamayo Marukawa membuat pengumuman tersebut setelah berbicara dengan para pejabat dan penyelenggara pada Kamis, 8 Juli 2021. Keadaan darurat di Tokyo akan berlangsung sepanjang Olimpiade, untuk menghindari COVID-19. “(Aturan) itu akan berlangsung mulai 12 Juli dan tetap berlaku sampai 22 Agustus 2021” ujar Perdana Menteri Yoshihide Suga mengatakan kepada wartawan, seperti dikutip dari BBC, Jumat (9/7/2021).

Dalam peraturan tersebut, restoran dan bar juga tidak boleh menyajikan alkohol dan harus tutup sebelum pukul 20:00 (11:00 GMT). Tempat-tempat acara di Tokyo dan daerah lain di dekat Ibu Kota pun tak diizinkan mengadakan kegiatan dengan suporter atau penonton selama Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan bahwa mengadakan acara Olimpiade tanpa penonton adalah hal yang memilukan bagi mereka yang ingin hadir. Sejauh ini belum diketahui pasti apakah pengembalian uang akan tersedia untuk beberapa atau semua pemegang tiket. Jepang kehilangan harapannya, tanpa adanya penonton yang seharusnya melihat gelaran Olimpiade yang megah sekaligus ditonton banyak orang. Padahal, pemerintah Jepang dan penyelenggara ingin menjadikan momen ini sebagai kesempatan menunjukkan pemulihan negara dari gempa bumi dahsyat 2011 dan krisis nuklir. 

Baca juga: Panic Buying di Masa Pandemi dan Cara Mengatasinya

Rio Waida dan Nurul Akmal Menjadi Pembawa Bendera Merah Putih di Olimpiade Tokyo

Fakta unik Olimpiade Tokyo 2020 selanjutnya yakni NOC Indonesia mengumumkan dua atlet pembawa bendera Merah Putih pada pembukaan Olimpiade Tokyo, 23 Juli mendatang. Sesuai arahan Komite Olimpiade Internasional (IOC), mulai Olimpiade Tokyo 2020, akan ada dua pembawa bendera negara saat defile upacara pembukaan. Langkah tersebut merupakan wujud keseriusan IOC terkait isu kesetaraan gender yang kerap muncul dalam ajang olahraga, termasuk Olimpiade.

NOC Indonesia pun menunjuk satu atlet putra dan satu putri sebagai pembawa bendera Merah Putih di acara pembukaan Olimpiade Tokyo. Mewakili atlet putra ada peselancar air (surfing), Rio Waida, yang mendapatkan tiket ke Tokyo 2020 pada detik-detik penutupan kualifikasi Olimpiade. Dan sebagai pembawa bendera dari perwakilan atlet putri ada Nurul Akmal, atlet cabang olahraga angkat besi kelas +87 kg.

Nantinya, Atlet-atlet yang ikut dalam parade defile juga  dibatasi, yakni hanya bagi mereka yang tidak memiliki jadwal pertandingan keesokan harinya. Terkait kostum, para atlet akan mengenakan seragam jas berbalut kombinasi warna yang didominasi merah dan putih.

Indonesia Kirimkan 28 Atlet ke Olimpiade Tokyo

Di Olimpiade Tokyo, Indonesia akan menurunkan  28 atlet dari delapan cabang olahraga, yaitu bulu tangkis (11 atlet), atletik (2 atlet), angkat besi (5 atlet), menembak (1 atlet), dayung (2 atlet), panahan (4 atlet), surfing (1 atlet), dan renang (2 atlet).

Delapan cabang olahraga ini sudah sepenuhnya siap bertanding secara sportif. Indonesia ditargetkan bisa mengalami peningkatan peringkat dari posisi ke-46 di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, menjadi posisi ke-40 di Olimpiade 2020 Tokyo.

Baca juga: Mengintip Pesona Alam Pantai Nguluran melalui Teras Kaca

Bonus Atlet Raih Emas Rp 5 M, Perak Rp 2 M, Perunggu Rp 1 M

Faktaunik Olimpiade Tokyo 2020 yang terakhir yakni bonus Rp 5 miliar akan dihadiahkan kepada atlet yang berhasil meraih medali emas. Jumlah itu tidak berubah dari bonus di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto “Tidak ada perubahan kebijakan. Emas Rp 5 miliar, perak Rp 2 miliar dan perunggu Rp 1 miliar,” kata Gatot saat dihubungi, seperti dikutip dari sport.tempo.co, Minggu (11/7/2021).

Pemerintah juga memastikan bonus yang diterima para atlet nantinya tidak akan dipotong pajak seperti yang telah diterapkan di 2016. Nilai bonus tersebut masih dianggap relevan diterima para atlet yang mendapatkan medali di Olimpiade. 

Pemerintah berharap kontingen Indonesia mampu menjaga tradisi emas yang telah terjadi sejak Olimpiade Barcelona 1992. Pandemi juga tidak boleh dijadikan sebuah alasan karena semua negara pun ikut terdampak.  Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali, berharap para atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo tidak menjadikan bonus sebagai motivasi utama untuk meraih prestasi. Cabang olahraga bulu tangkis masih menjadi yang diandalkan untuk bisa meraih medali emas. Khususnya dari nomor ganda putra yang diwakili Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva.

Bibliography

cnnindonesia. (2019, July 05). Daftar Atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Retrivied July 11, 2021, from cnnindonesia.com

Fauzi, R. (2021, July 08). Rio Waida dan Nurul Akmal Jadi Pembawa Bendera Merah Putih di Olimpiade Tokyo. Retrivied July 05, 2021, from suara.com

Hasyim, I. (2021, July 08). Bonus Atlet Olimpiade Tokyo: Raih Emas Rp 5 M, Perak Rp 2 M, Perunggu Rp 1 . Retrivied July 05, 2021, from sport.tempo.com

Share this :

Leave a Comment