Baru-baru ini sosok seniman yang gigih melestarikan alat musik Tehyan tersorot kembali. Ya, kakek Oen Sin Yan.
Siapa sangka, kakek Goyong sapaannya, telah melalang buana hingga Australia berkat alat musik Tehyan. Beliau adalah seniman generasi terakhir di kawasan Cina Benteng, Tangerang yang masih melestarikan Tehyan.
Ngomongin Tehyan, mungkin sebagian sobat MI agak asing ya. Supaya makin paham dan tau apa itu Tehyan, yuk simak ulasannya.

Sejarah Alat Musik Tehyan
Bicara soal sejarah, memang tidak ada ujungnya. Tapi, asik untuk di ulik bukan?
Sobat MI tau gak, ternyata Tehyan itu bukan dari Indonesia melainkan China loh. Tehyan berkembang di Indonesia karena adanya akulturasi kesenian Tionghoa.
Ini dia sejarah munculnya Tehyan hingga perkembangannya saat ini.
Awal Munculnya Alat Musik Tehyan
Merujuk laman youtube Disbudpar Kota Tangerang, seorang ahli kesenian bernama Seto Noviantoro mengungkapkan sejarah munculnya Tehyan di Indonesia.
Konon, Tehyan dibawa pertama kali di Indonesia oleh kaum etnis Tionghoa. Tepatnya pada abad ke-17 di Teluk Naga.
Lambat laun, etnis Tionghoa menetap di Tangerang, Jakarta, dan sekitarnya.
Menurut penuturan Seto, alat musik ini kerap dimainkan dalam kesenian Gambang Kromong.
Phoa Kian Sioe -keturunan Tionghoa- juga menyatakan hal yang serupa dalam tulisannya bertajuk ‘Orkes Gambang, Hasil Kesenian Tionghoa Peranakan di Jakarta’.
Kian Sioe mengatakan bahwasanya alat musik Tehyan berasal dari peranakan Tionghoa di Indonesia.
Perkembangan Alat Musik Tehyan
Seiring berkembangnya zaman, eksistensi Tehyan mulai meredup. Kini, Tehyan hanya bisa dijumpai di kesenian Betawi.
Saat ini sedikit sekali anak-anak muda yang mau menekuni Tehyan. Kok bisa? Sebab, alat musik ini telah tergeser dengan alat musik modern.
Salah satu seniman yang masih menekuni Tehyan hingga masa tuanya adalah Oen Sin Yan.
Sin Yan adalah orang keturunan Tionghoa yang kini tinggal di Kampung Sewan, Tangerang, Banten.
Kakek Sin Yan disebut-sebut sebagai seniman generasi terakhir di wilayah Cina Benteng, Tangerang yang melestarikan budaya Tehyan.
Fungsi Alat musik Tehyan
Sama seperti alat musik lainnya, Tehyan juga digunakan sebagai pengiring pertunjukan.
Biasanya Tehyan digunakan sebagai pengiring pertunjukan kesenian seperti Gambang Kromong, Lenong Betawi, dan Ondel-ondel.
Dalam kesenian Ondel-ondel, Tehyan dimainkan bersamaan dengan alat musik gendang, kempul, gong, kenong, dan kecrek.
Menurut laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Tehyan adalah alat musik pengganti terompet dalam pertunjukkan Ondel-ondel.
Keunikan Alat Musik Tehyan
1. Bodi Tehyan Menyerupai Kerangka Manusia
Keunikan dari Tehyan ada di bodinya.
Alat musik yang berkembang di kebudayaan Betawi ini memiliki bentuk seperti kerangka manusia pada bagian badan hingga pinggul.
2. Terbuat dari Bahan Alam
Keunikan kedua ada di bahan pembuatan Tehyan. Alat musik Tehyan dibuat dari bahan alam loh sobat MI.
Merujuk jurnal Narada bertajuk ‘Tinjauan Proses Pembuatan Alat Musik Gesek Betawi Kongahyan‘, Tehyan dibuat dari bahan alam yaitu tempurung kelapa, kayu, dan bambu.
a. Tempurung Kelapa
Tempurung kelapa atau orang jawa menyebutnya ‘batok’ digunakan untuk membuat ruang resonansi.
Biasanya jenis tempurung kelapa yang digunakan adalah kelapa puyuh (Cocos Nucifera L).
Kelapa puyuh adalah jenis kelapa yang berukuran kecil, berbentuk lonjong dengan batang pohon tidak terlalu tinggi.
b. Kayu
Jenis kayu untuk membuat Tehyan adalah kayu jati, sonokeling, ulin, meranti, rengas merah, kamper, dan maple.
Gunanya buat apa sih? Nantinya kayu tersebut digunakan sebagai bahan membuat uliran, kuda-kuda, dan bodi (badan).
c. Bambu
Lantaran cara mainnya seperti bermain biola, maka Tehyan membutuhkan alat penggesek.
Biasanya alat penggesek Tehyan terbuat dari bambu dan kayu.
Kenapa bambu? Sebab, bambu memiliki tingkat kelenturan yang tinggi. Bambu bisa dilengkungkan tanpa harus khawatir patah ketika digunakan.
Bagian Alat Musik Tehyan
1. Bodi (badan)
Badan Tehyan terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama adalah bodi utama Tehyan yang terbuat dari kayu memanjang dengan bagian bawah meruncing.
Bagian kedua adalah uliran. Uliran dalam Tehyan terdiri dari dua buah.
Keduanya dipasang di bagian atas bodi dengan posisi sejajar atas bawah.
Uliran bawah disebut sebagai senar satu. Uliran ini memiliki nada Re untuk Gambang Kromong dan nada E untuk keyboard.
Sementara uliran atas disebut dengan senar dua yang memiliki nada A rendah untuk keyboard dan nada Sol untuk Gambang Kromong.
Bagian ketiga adalah tali pinggang. Tali ini digunakan sebagai pembatas nada.
2. Ruang resonansi
Bagian ini terbuat dari batok kelapa. Nantinya batok akan disambung dengan badan Tehyan.
Dibawah batok akan ditempel kuda-kuda yang berfungsi sebagai penyangga senar.
3. Alat penggesek
Alat penggesek Tehyan terdiri dari tiga bagian yang berjajar melengkung jadi satu.
Bagian kanan adalah bilahan kayu yang berfungsi sebagai pegangan tangan.
Sebelah pegangan ada bilahan bambu panjang yang digunakan sebagai penahan senar nilon. Sementara sebelah kiri adalah senar nilon.
Cara Memainkan Alat Musik Tehyan
Pernahkan sobat MI bermain biola? Jika pernah, cara bermain Tehyan mirip dengan cara bermain biola. Sama-sama digesek pada bagian dawainya.
Supaya gak bingung, ini dia tutorial cara memainkan Tehyan.
Tutorial bermain Tehyan
1. Duduk dengan posisi tegak. Tehyan diposisikan di paha sebelah kiri.
2. Selaraskan dan seteem Tehyan pada senar satu di uliran bawah dan senar dua di uliran atas.
3. Pegang Tehyan dengan tangan kiri, tepat di bawah tali pinggang. Jangan lupa pastikan tangan berada dalam posisi tegak lurus dan kokoh.
4. Tangan kanan memegang penggesek dengan posisi jari tengah ada di dalam alat gesekan.
5. Gesekkan alat penggesek Tehyan tepat di atas tempurung kelapa agar suara yang dihasilkan jernih.
Sebagai informasi, Tehyan menggunakan tangga nada diatonis.
Kalau ditanya kesulitan memainkan Tehyan apa? Satu jawabannya, rasa. Sebab, guna mengambil nada satu ke nada selanjutnya, sobat MI perlu mengandalkan perasaan.
Jadi, tidak semua orang bisa memainkannya. Tehyan termasuk alat musik klasik yang memiliki tingkat kesulitan tinggi dibandingkan alat musik klasik lainnya.
Nah, itu dia serba serbi alat Musik tradisional Tehyan yang kian pudar. Jangan pernah malu untuk memainkannya ditengah gempuran alat musik modern ya sobat MI. Supaya kelak, generasi kita bisa melihat dan merasakan bagaimana indahnya melodi Tehyan!
Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya sobat MI. Caranya gampang kok dengan klik di sini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal Indonesia melalui postingan di website dan akun sosial media Mengenal Indonesia.
Referensi:
Firmansyah, et al. 2020. Tinjauan Proses Pembuatan Alat Musik Gesek Betawi Kongahyan. J Narada 7(3): 379-392