Jumlah kecelakaan pesawat di Indonesia memang tidak sebanyak kecelakaan transportasi darat. Tapi, resiko tinggi terus menghantui.
Kecelakaan pesawat di Indonesia telah menelan banyak korban jiwa bahkan pemukiman penduduk. Pada 2018 silam, Lion Air JT 610 jatuh dan menewaskan 189 orang.
Selain itu, Mandala Airlines 091 pada 2005 gagal lepas landas dan menabrak pemukiman di wilayah Medan.
Ini dia 5 kecelakaan pesawat di Indonesia yang menorehkan luka dengan korban ratusan jiwa sepanjang tahun 2000-an.
Daftar Kecelakaan Pesawat di Indonesia dengan Korban Ratusan Orang
1. Lion Air JT 610
Pesawat Lion Air JT 610 dinyatakan jatuh di perairan Karawang pada 29 Oktober 2018 lalu. Lion Air JT 610 jatuh setelah 13 menit mengudara.
Kronologi Jatuhnya Lion Air JT 610
Diketahui, Lion Air JT 610 lepas landas pada pukul 06.20 WIB dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Bangka Belitung.
Pada pukul 06.22, pilot menghubungi Jakarta Control dan menyampaikan masalah flight control di ketinggian 1.700 kaki.
Kemudian, pilot minta naik ke ketinggian 5.000 kaki.
Tepat pukul 06.33 WIB, pesawat Lion Air JT 610 hilang kontak dari radar dan dinyatakan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Catatan terakhir sebelum hilang kontak, pesawat berada di ketinggian 2.500 kaki.
Pada pukul 13.02 WIB, tim Basarnas mulai menemukan potongan tubuh dan serpihan pesawat di sekitar lokasi kejadian.
Korban Kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610
Akibat kecelakaan ini, 189 orang dinyatakan tewas dengan rincian 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, 5 kru pesawat.
Faktor Penyebab Jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610
KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) menilai bahwa jatuhnya Lion Air JT 610 disebabkan karena beberapa hal.
Faktor tersebut diantaranya adanya permasalahan pada gabungan antara faktor mekanik, desain pesawat, dan kurangnya dokumentasi tentang sistem pesawat.
Selain itu, kurangnya komunikasi dan kontrol manual antara pilot dan kopilot, serta distraksi dalam kokpit.
Berdasar bukti rekaman data dan percakapan selama penerbangan, kopilot dinilai tidak familiar dengan prosedur. Padahal sebelumnya telah ditunjukkan cara mengatasi pesawat saat training.
2. Pesawat TNI AU (C-130)
30 Juni 2015, pesawat angkut Hercules C-130 milik TNI AU jatuh di Medan, Sumatera Utara.
Kronologi Kecelakaan Pesawat TNI AU C-130
Diketahui 11.48 WIB, pesawat TNI AU lepas landas dari Lapangan Udara Suwondo, Medan dengan tujuan Landasan Udara Pinang, Kepulauan Riau.
Dua menit setelahnya, tepatnya pukul 11.50 WIB, pesawat dengan nomor lambung A-1310 dinyatakan jatuh dan menimpa pemukiman warga Jalan Jamin, Ginting, Medan.
Penyebab Kecelakaan Pesawat TNI AU C-130
Kepala Staf TNI AU, Marsekal Agus Supriatna menuturkan bahwa jatuhnya pesawat TNI AU C-130 disebabkan karena kerusakan mesin.
Pesawat mengalami kerusakan pada mesin nomor empat saat terbang. Hal tersebut menyebabkan pilot memilih untuk menambah kecepatan dan berputar kembali ke arah landasan.
Lantaran di wilayah lingkungan Lanud Soewondo terdapat antena setinggi 150 kaki dan menghalangi laju pesawat, pilot mengarahkan pesawat ke arah kanan hingga menabrak kubah dan terjatuh.
Jumlah Korban Jatuhnya Pesawat TNI AU C-130
Pesawat dengan jenis Lockheed C-130H Hercules telah menelan korban jiwa sebanyak 141 orang.
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik menerima sebanyak 141 kantong jenazah korban kecelakaan pesawat Hercules dan 139 jenazah diantaranya masih utuh.
3. Pesawat TNI AU (A-1325)
20 Mei 2009, pesawat TNI AU A-1325 diberitakan jatuh di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Kronologi Kecelakaan Pesawat TNI AU (A-1325)
Pesawat jatuh sekitar 5 kilometer dari Pangkalan Udara TNI AU Iswahyudi, Magetan.
Kala itu, pesawat TNI AU A-1325 berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Menurut penuturan warga setempat, pesawat sempat mental dan terbang lagi sebelum akhirnya terjatuh dan mengeluarkan ledakan sebanyak dua kali.
Mulanya, pesawat TNI AU A-1325 datang dari arah barat dan menghantam rumah hingga mengeluarkan suara ledakan.
Pada kejadian itu, pesawat masih bisa kembali terbang. Namun, beberapa menit kemudian pesawat kembali jatuh di area persawahan dan meledak untuk kedua kalinya.
Jumlah Korban Kecelakaan Pesawat TNI AU (A-1325)
Pesawat dengan jenis Lockheed C-130H Hercules mengangkut 110 orang yang terdiri atas 99 penumpang dan 11 kru.
98 orang dilaporkan meninggal, termasuk dua orang warga setempat yang tertimpa badan pesawat.
4. Pesawat Adam Air 574
Awal tahun 2007, tepatnya 1 Januari, Indonesia disambut dengar kabar jatuhnya pesawat Adam Air dengan penerbangan 574 Surabaya – Manado.
Diketahui pesawat jatuh di Selat Makassar dan masuk ke kedalaman lebih dari 2.000 meter.
Kronologi Kecelakaan Adam Air 574
Pukul 12.59 WIB pesawat Boeing 737-4Q8 diberitakan lepas landas dari Bandara Juanda.
Diperkirakan pukul 16.14 WITA, Adam Air 574 tiba di Manado.
Namun, setelah 1 jam 7 menit penerbangan, pesawat hilang kontak dengan radar Air Traffic Centre (ATC) Bandara Makassar, Sulawesi Selatan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara saat itu, Mohamad Ikhsan Tatang mengungkapkan Adam Air 574 hilang kontak pada ketinggian 85 mil laut.
Tepatnya di sebelah barat laut Makassar dengan ketinggian 35.000 kaki.
Sampai pukul 00.00 WIB, belum ada titik terang posisi pesawat Adam Air 574. Selang beberapa waktu, radar milik Singapura menangkap pancaran Emergency Locator Beacon (elba) di Rantepao, Tanah Toraja, Sulawesi Selatan.
11 Januari 2007, ekor pesawat berhasil ditemukan oleh nelayan pesisir Majene. Namun, setelah itu nihil.
Pada hari ke-25 pencarian, kotak hitam Adam Air 574 baru ditemukan di perairan Majene sedalam 2.000 meter.
Setelah itu pencarian Adam Air pun dihentikan.
Penyebab Hilangnya Pesawat Adam Air 574
Menurut informasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Adam Air 574 jatuh menabrak permukaan air laut hingga terbelah menjadi dua.
Kecelakaan semacam itu disebabkan karena cuaca buruk dan kerusakan alat navigasi.
Korban Kecelakaan Pesawat Adam Air 574
Lantaran tidak adanya penemuan apapun selain ekor pesawat dan kotak hitam, sebanyak 96 penumpang dan 6 awak pesawat dinyatakan tewas dalam kecelakaan ini.
Jadi, total korban jiwa dalam kecelakaan pesawat Adam Air 574 adalah 102 orang.
5. Mandala Airlines 091
Pada 5 September 2005, pesawat Mandala Airlines 091 dikabarkan jatuh di wilayah Medan.
Kronologi Kecelakaan Mandala Airlines 091
Pada pukul 09.40 WIB, pesawat Mandala Airlines 091 dijadwalkan melakukan penerbangan Medan – Jakarta via Padang.
Penerbangan dilakukan di bandara Polonia, Medan.
Sesaat setelah lepas landas, tepatnya pukul 10.06 WIB Mandala Airlines 091 menerobos pagar bandara dan menabrak perumahan penduduk di Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan Medan, Sumatera Utara.
Akibat benturan yang keras, Mandala Airlines 091 meledak dan serpihan badan pesawat berhamburan di Jalan Jamin Ginting.
Lokasi tersebut berjarak 100 meter dari Pasar Pagi Padang Bulan, Medan.
Penyebab Kecelakaan Mandala Airlines 091
Kecelakaan pesawat yang menimpa Mandala Airlines 091 terjadi karena gagalnya lepas landas.
Namun, hasil penyelidikan akhir Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan bahwa penyebab utama kecelakaan Mandala Airlines 091 adalah flaps dan slats pesawat yang tidak membujur keluar.
Flats merupakan sirip tambahan yang berada di sayap pesawat. Sementara slats berada di pinggiran depan sayap.
Korban Kecelakaan Mandala Airlines 091
Diketahui korban kecelakaan pesawat Mandala Airlines 091 adalah penumpang pesawat dan warga sekitar kejadian.
Sebanyak 149 orang dinyatakan tewas, yang terdiri dari 94 penumpang, 5 awak pesawat, dan 50 warga di sekitar lokasi kejadian.
Sementara 17 penumpang dinyatakan selamat.
Warga sekitar yang turut menjadi korban diantaranya penghuni rumah, pemilik warung, pengayuh becak, dan pejalan kaki.
Selain itu, Gubernur Sumatera Utara, Tengku Rizal Nurdin, juga turut menjadi korban kecelakaan nahas Boeing 737-200.
Itu dia sejarah kecelakaan pesawat di Indonesia yang memberikan luka mendalam baik pada keluarga maupun Indonesia.
Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya sobat MI. Caranya gampang kok dengan klik sini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal Indonesia melalui postingan di website dan akun sosial media Mengenal Indonesia.