Mengenal Indonesia

Baju adat taa dan sapei sapaq

Pakaian Adat Kalimantan Utara Ta’a dan Sapei Sapaq

Share this :

Halo Sobat MI!

Kita tahu kalau Indonesia mempunyai banyak sekali keberagaman budaya, mulai dari bahasanya, musiknya, rumah adatnya, pakaian adatnya hingga makanan khasnya.

Keberagaman ini membuat Indonesia menjadi semakin indah. Sudah seharusnya kita harus selalu bersyukur karena telah tinggal di negara yang mempunyai banyak sekali keindahan. 

Keindahan ini bisa sobat lihat salah satunya yakni dari pakaian adat setiap daerah. Masing-masingnya mempunyai makna dan keunikannya yang kerap menjadi identitas di daerah tersebut.

Nah kali ini kita akan membahas mengenai salah satu pakaian adat yang dikenakan oleh masyarakat di Provinsi Kalimantan Utara.

Provinsi ini dulunya bergabung dengan Provinsi Kalimantan Timur, namun saat ini Kalimantan Utara telah disahkan untuk berpisah dan menjadi provinsi sendiri.

Jadi apakah pakaian adat Provinsi Kalimantan Utara akan sama dengan pakaian adat Provinsi Kalimantan Timur?

Yuk simak penjelasan selengkapnya!

Nama Pakaian Adat Kalimantan Utara

Pakaian adat dari provinsi Kalimantan Utara adalah Ta’a dan Sapei Sapaq. 

Nama pakaian adat Kalimantan Utara juga mempunyai nama yang sama dengan pakaian adat dari Provinsi Kalimantan Timur, karena memang Provinsi Kalimantan Utara adalah pecahan dari Provinsi Kalimantan Timur. 

Dimana penduduknya sama-sama berasal dari Suku Dayak. Maka sobat jangan heran jika masing-masing provinsi ini mempunyai budaya yang mirip.

BACA JUGA: Pakaian Adat Suku Sasak, Lambang Pengabdian Terhadap Masyarakat dan Tuhan

Pakaian Adat Ta’a dan Sapei Sapaq

Baju adat taa dan sapei sapaq
Sumber: Instagram @kaesangp

Pakaian adat Ta’a dan Sapei Sapaq digunakan saat upacara adat, pernikahan, festival dan acara-acara adat lainnya.

Pakaian ini hanya dikenakan sesuai dengan jenis kelamin pemakainya. Masing-masingnya mempunyai perbedaan dan keunikannya.

Pakaian Ta’a Untuk Perempuan

Pakaian ta’a dikhususkan untuk dipakai oleh kalangan wanita. Bahannya terbuat dari beludru dengan hiasan pernak -pernik pada jahitannya. 

Kain beludru yang digunakan biasanya berwarna hitam. Pemilihan kain berwarna hitam ini bukan tanpa alasan lho sobat, warna ini akan terlihat cantik bila dipadukan dengan berbagai macam hiasan dan pernak pernik.

Jenis pakaian adat ta’a terdiri dari rompi tanpa lengan atau yang dikenal dengan nama sapei inoq dan bagian bawahnya memakai rok dengan motif yang senada dengan rompinya. 

Untuk aksesorisnya, ada penutup kepala yang dihiasi dari bulu burung elang, ada kalung, gelang dan anting-anting yang dibuat dari hiasan manik-manik yang berwarna warni sehingga para perempuan akan terlihat lebih cantik dan anggun.

Motif-motif yang digunakan dalam pakaian ini tidak boleh sembarangan digunakan, karena setiap motifnya menunjukkan strata sosial dari seorang pemakainya.

Untuk motif tumbuhan hanya digunakan oleh perempuan dari keturunan biasa, sedangkan motif naga, burung enggang, harimau dan figur manusia utuh hanya boleh digunakan oleh perempuan dari keturunan bangsawan.

Pakaian Sapei Sapaq Untuk Laki-laki

Pakaian sapei sapaq hanya digunakan oleh kaum pria. Dahulu pakain ini berupa kain selendang yang digulung dan dililitkan yang membentuk seperti celana. Namun saat ini pakaian ini telah dimodifikasi dan berubah menjadi celana pendek yang dikenal dengan nama abet kaboq. 

Di bagian atasnya para pria akan mengenakan rompi, sedangkan pada pinggang akan disisipkan senjata Mandau yang merupakan senjata tradisional dari Suku Dayak. Para pria akan membawa perisai untuk pelengkap dari tampilannya. 

Aksesoris tambahan yang biasa digunakan yakni kalung yang terbuat dari taring hewan, tulang hewan hingga biji-bijian.

Seperti halnya motif pakaian ta’a yang dikenakan oleh oleh kaum wanita yang tidak boleh sembarangan digunakan oleh semua kalangan. 

Pakaian sapei sapaq juga mempunyai makna motif yang sama, yakni motif naga, burung enggang, harimau dan figur manusia utuh digunakan hanya oleh keturunan bangsawan, sedangkan motif tumbuhan digunakan oleh rakyat biasa. 

Makna Warna dalam Pakaian Adat Ta’a dan Sapei Sapaq

Pakaian adat ta’a dan sapei sapaq terbuat dari kain beludru warna hitam yang dihiasi dengan berbagai hiasan dari berbagai warna.

Warna-warna yang digunakan yakni putih, kuning, hijau, biru dan merah. Pemakaian warna-warna ini mempunyai makna khusus yang dipercaya oleh masyarakat setempat.

  • Warna putih menggambarkan wujud kesucian dan keyakinan terhadap Sang Pencipta.

  • Warna kuning merupakan simbol dari keagungan dan kesakralan.

  • Warna hijau menggambarkan intisari alam semesta dan isinya.

  • Warna biru yang merupakan harapan akan sumber kekuatan yang tidak pernah habis.

  • Warna merah yang bermakna semangat hidup yang menyala.

Nah sekarang sobat sudah tahu kan tentang pakaian adat ta’a dan sapei sapaq dari Kalimantan Utara ini. Yuk kenali pakaian adat dari daerah lainnya!

BACA JUGA: Apa Aja Sih Jenis Pakaian Adat Sunda?

Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya Sobat MI. Caranya mudah kok. Dengan klik disini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal indonesia melalui postingan di website dan akun social media mengenal indonesia.

Share this :

Leave a Comment