Mengenal Indonesia

Bandung Lautan Api

Hari Peringatan Bandung Lautan Api: Latar Belakang, Sejarah, dan Kronologi

Share this :

Bandung merupakan kota yang memiliki sejuta cerita. Salah satu cerita yang menjadi sisi patriot dari Kota Bandung adalah mengenai Hari Peringatan Bandung Lautan Api. Kira-kira, asal usul nama Bandung Lautan Api ini berasal dari mana ya?

Ternyata, asal usul nama Bandung lautan api ini berasal dari peristiwa yang bertujuan untuk mengenang peristiwa pengosongan kota Bandung agar penjajah tidak mampu menguasainya. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Maret dan diperingati oleh seluruh warga Indonesia setiap tahunnya.

Simak sejarah peristiwa dibalik tejrjadinya Hari Peringatan Bandung Lautan Api lebih dalam yuk!

Pengertian Hari Peringatan Bandung Lautan Api

Hari peringatan bandung lautan api adalah peristiwa pengosongan dan pembakaran di Kota Bandung agar tidak dapat diambil alih menjadi markas oleh NICA dan sekutu. Momentum pengosongan tersebut merupakan respon dari perintah sekutu yang menyerukan masyarakat Bandung untuk mengosongkan Kota Bandung.

Latar Belakang dan Penyebab Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api bermula dengan datangnya pasukan sekutu atau inggris pada 12 Oktober 1945 yang merupakan bagian dari Brigade Macdonald. Pasukan sekutu yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) datang ke Indonesia beberapa pekan setelah proklamasi kemerdekaan RI. 

Mereka datang setelah memenangkan Perang Dunia II melawan Jepang dan bertujuan untuk membebaskan tentara sekutu dari Jepang. Ternyata, kehadiran sekutu diboncengi oleh pasukan NICA yang ingin mengambil alih kemerdekaan Indonesia dan menguasainya kembali.

>Pada saat itu ketika tentara masuk ke Bandung, pemuda Bandung sedang disibukkan oleh perebutan senjata yang dirampas dari Jepang. 

Tentara sekutu yang diboncengi oleh NICA mengeluarkan ultimatum untuk Rakyat Bandung agar segera meninggalkan kota Bandung dan menyerahkan senjata hasil rampasan dari Jepang. Para warga dan pasukan bersenjata yang berada di Bandung tentu tidak mengindahkan hal tersebut.

Akibatnya dalam kurun waktu tujuh jam, kurang lebih 200.000 warga Bandung melakukan pembakaran rumah dan harta benda mereka. Seluruh warga Bandung yang melakukan aksi tersebut lalu meninggalkan Kota Bandung dan menuju dataran tinggi di Bandung Selatan

Kronologi Peristiwa Bandung Lautan Api

Setelah kehadiran pasukan sekutu di Bandung, Brigade Macdonald memerintahkan agar seluruh senjata diserahkan kepada sekutu, kecuali milik TKR. Kehadiran tahanan Belanda yang dibebaskan dari kamp tahanan juga memperparah kondisi keamanan sehingga bentrok terjadi dimana-mana.

Pada 24 November 1945, TKR dan para pejuang mulai menyerang markas sekutu yang berada di Bandung utara, termasuk hotel Homan dan Preanger. Tiga hari setelahnya, MacDonald mengeluarkan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat untuk mengosongkan Kota Bandung Wilayah Utara selambat-lambatnya 29 November 1945 pukul 12.00

Melalui ultimatum pertama ini, Macdonald membagi Bandung menjadi dua wilayah, yaitu Bandung Utara sebagai tempat kekuasaan sekutu dan Bandung Selatan yang dikuasai oleh pemerintah RI.

Setelah ultimatum pertama dikeluarkan, pertempuran terjadi di berbagai daerah secara sporadis. Sekutu yang perlahan mulai terdesak kembali mengeluarkan ultimatum kedua pada 23 Maret 1946. Ultimatum tersebut berisi perintah sekutu kepada pasukan Tentara Republik Indonesia (TRI) untuk mengosongkan Bandung Selatan sejauh 10 sampai 11 kilometer dari pusat kota. 

Sementara itu, pemerintah sipil, polisi, dan warga sipil masih diizinkan untuk tinggal di daerah tersebut. Apabila ultimatum tersebut tidak dilaksanakan sebelum 24 Maret 1946 pukul 00.00, maka pasukan sekutu akan membombardir Bandung Selatan. 

Soetan sjahrir selaku perdana menteri Republik Indonesia, menginstruksikan Kolonel A.H. Nasution selaku Komandan Divisi III TRI, untuk melaksanakan ultimatum tersebut, dengan alasan kekuatan TRI belum mampu menandingi kekuatan pasukan sekutu. 

Pada akhirnya, TRI mengambil jalan tengah dengan melakukan operasi “Bumi Hangus”, yaitu membakar bangunan rumah atau gedung di Bandung sebelum kota tersebut ditinggalkan oleh pasukan Indonesia. Sebelum operasi tersebut dilakukan, seluruh warga telah dievakuasi terlebih dahulu menuju tempat yang lebih aman.

Operasi tersebut direncanakan pada 24 Maret 1946 pukul 00.00, sesuai batas waktu pelaksanaan ultimatum kedua dari sekutu. Gedung pertama yang direncanakan untuk diledakkan terlebih dahulu yaitu gedung Indische Restaurant yang terletak di sudut selatan alun-alun Bandung. Namun, rencana tersebut tidak berjalan mulus. 

Dinamit pada gedung Indische Restaurant meledak terlebih dahulu pada pukul 20.00, di saat seluruh TRI sedang mempersiapkan pembakaran yang dilakukan pada pukul 00.00. Akibat ketidaksesuaian rencana tersebut, akhirnya TRI melanjutkan aksinya untuk membakar seluruh gedung maupun rumah-rumah warga di Bandung Utara. 

Pada malam itu, seluruh langit kota Bandung yang gelap, menjadi terang diselimuti bara api hasil pembakaran bangunan. Hal tersebut yang menamakan peristiwa tersebut sebagai “Bandung Lautan Api”.

BACA JUGA: Peringatan Hari Korps Wanita Angkatan Laut (KOWAL), Begini Sejarahnya

Nah sobat MI, berikut kronologis singkat dari terjadinya Hari Peringatan Bandung Lautan Api. Kalian tahu tidak? Kalau monumen untuk memperingati Bandung Lautan Api ini dibangun di kawasan lapangan Tegalega. 

Dengan adanya monumen ini, peristiwa Bandung Lautan Api akan selalu menjadi peringatan penting yang tak bisa lepas dari sejarah kemerdekaan Indonesia. 

Jangan lupa juga untuk membaca artikel di website kita ya, Sobat MI! Caranya mudah lho. Cukup klik disini dan rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal indonesia melalui artikel di website dan akun sosial media mengenal indonesia

Share this :

Leave a Comment