Kalo ngebahas hal-hal unik di Indonesia emang gak ada habisnya! Hampir semua daerah di Indonesia memiliki keunikannya masing-masing, terutama soal budaya dan tradisi. Bukan cuman unik, ada juga beberapa suku pernah melakukan ritual ekstrem. Kira-kira se-ekstrem apa, ya? Inilah sederet tradisi unik di Indonesia yang paling menyeramkan bikin bulu kuduk merinding!
1. Ma’ Nene, Sulawesi Selatan
Tana Toraja memang dikenal sebagai salah satu daerah dengan tradisi yang unik. Bukan hanya unik, Tana Toraja juga memiliki tradisi yang menyeramkan. Pernah gak sih Sobat MI ngeliat mayat berumur puluhan bahkan ratusan tahun? Kalau penasaran, Sobat MI bisa datang ke Toraja Utara di bulan Agustus untuk melihat ritual Ma’nene. Ritual ini merupakan salah satu cara masyarakat Toraja untuk menghormati leluhurnya.
Dalam ritual ini merupakan bagian dari Rambu Solo dimana jenazah leluhur akan dikeluarkan dari liang kubur, dibersihkan menggunakan kuas dan diganti bajunya. Namun sebelum jenazah diangkat, tetua suku (Ne’tomina) akan membacakan doa dalam bahasa Toraja kuno supaya masyarakat Tana Toraja mendapatkan keberkahan setiap musim panen.
Setelah dipakaikan baju baru, jenazah tersebut dimasukkan kembali ke Patane atau kuburan yang bentuknya seperti rumah. Acara Ma’nene ditutup dengan berkumpulnya anggota keluarga di rumah tongkonan untuk melakukan ibadah. Ritual ini menggambarkan perasaan suka dan duka yang bercampur menjadi satu.
BACA JUGA : Perbedaan Suku Baduy Luar dan Dalam, Apa Aja ya?
2. Ritual Suku Naulu, Maluku
Suku Naulu yang merupakan penduduk asli di Pulau Seram memiliki beberapa tradisi dan ritual yang menarik untuk dibahas, beberapa diantaranya bahkan terbilang ekstrem. Salah satunya adalah ritual pinamou yang ditujukan untuk perempuan yang baru mendapat menstruasi. Darah haid bukanlah darah yang suci sehingga dianggap tidak baik bagi kehidupan di desa adat. Oleh karena itu, mereka akan tinggal selama 11 hari di posune (rumah kecil) dan diasingkan sementara.
Di posune terdapat tempat tidur, sarung, alat makan dan tungku untuk memasak. Peraturannya, mereka harus dilayani oleh Ibu atau saudara perempuan, mereka tidak diperbolehkan pulang sampai masa haidnya selesai, serta harus memakan makanan yang kering.
Di masa lalu, suku Naulu juga melakukan ritual potong kepala sebagai mas kawin dan persembahan saat pembangunan rumah adat. Kepala manusia memiliki makna penting bagi suku Naulu. Selain sebagai persembahan pada nenek moyang, kepala manusia juga melambangkan kekuasaan. Dahulu kala, raja suku Naulu menggunakan cara ini untuk memilih menantu laki-laki. Seorang pria akan dianggap jantan jika berhasil membawa kepala manusia.
Karena dianggap terlalu sadis, tradisi ini sudah tidak pernah dilakukan lagi ya, Sobat MI. Seiring perkembangan zaman, tradisi penggal kepala sudah tidak pernah terdengar sejak tahun 1900 an.
BACA JUGA : Tradisi Suku Sasak Sebelum Menikah Ini Unik Banget!
3. Nasu Palek dan Iki Palek, Papua
Suku Dani di Papua juga merupakan suku dengan tradisi ekstrim di Indonesia, diantaranya Nasu Palek dan Iki Palek. Tradisi Nasu Palek adalah salah satu tradisi yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan saat ada keluarga yang meninggal. Caranya dengan memotong sedikit bagian dari daun telinga menggunakan irisan bambu. Ritual ini dilakukan tanpa obat bius, lho! Ngilu banget gak sih dengernya?
Tidak berbeda dengan Nasu Palek, tradisi Iki Palek juga dilakukan untuk menunjukan rasa belasungkawa, bedanya suku Dani akan memotong satu jari mereka untuk setiap anggota keluarga yang meninggal. Bedanya, wanita lebih banyak melakukan tradisi ini, namun pria juga boleh melakukannya jika mau. Dalam kepercayaan suku Dani, jari dianggap sebagai simbol harmoni, persatuan, dan kekuatan.
Walaupun terdengar menyeramkan, tradisi ini memiliki makna yang sangat dalam bagi suku Dani. Menurut mereka, memotong bagian tubuh adalah salah satu cara untuk mengekspresikan belasungkawa dan rasa kehilangan. Namun, tradisi ini pun sudah menghilang seiring perkembangan zaman.
Kerik Gigi, Sumatera Barat
Suku Mentawai dari Sumatera Barat memiliki tradisi unik untuk memenuhi standar kecantikannya. Menurut mereka wanita dapat dikatakan cantik jika memiliki gigi yang runcing. Yap, wanita suku Mentawai melakukan tradisi kerik gigi agar terlihat lebih cantik, terutama di mata para pria. Tradisi ini dianggap sebagai pertanda kedewasaan dan dipercaya dapat memberikan kebahagiaan dalam hidup.
Tradisi ini dilakukan oleh tetua adat. Gigi dikerik menggunakan alat yang terbuat dari besi/kayu. Proses dilakukan tanpa menggunakan obat bius, kebayang gak tuh sakitnya kayak apa? Kerik gigi berlangsung cukup lama, karena gigi harus dibentuk seperti segitiga. Namun, tradisi kerik gigi pun tidak pernah lagi dilakukan seiring perkembangan zaman.
Ngayau, Kalimantan
Satu lagi ritual suku di Indonesia yang mengorbankan manusia untuk diambil kepalanya. Tradisi ini bernama Ngayau/Kayau yang dulu dilakukan oleh suku Dayak terutama di daerah Ngaju, Iban dan Kayan, sudah bukan rahasia lagi kalau suku Dayak memang terkenal dengan hal-hal berbau mistis. Ngayau adalah tradisi perburuan kepala musuh dan membawanya pulang sebagai piala.
Tidak hanya itu, Ngayau juga dilakukan oleh laki-laki yang akan menikah untuk mendapatkan gelar Bujang Berani. Jika sudah memiliki gelar tersebut, barulah laki-laki dirasa pantas untuk menikah. Nantinya, rambut akan diambil untuk dijadikan hiasan di perisai atau gagang pedang.
Tentunya, sekarang tradisi ini sudah tidak dilakukan lagi, namun tradisi Ngayau yang menyeramkan memang masih melekat pada suku Dayak. Berakhirnya tradisi ini disebabkan oleh perjanjian tumbang anoi di tahun 1894 yang ditujukan untuk mengakhiri tradisi Kayau.
BACA JUGA : Upacara Rambu Solo yang Penuh Nilai Budaya
Carok, Madura
Lebbi Bagus Pote Tollang atembang Pote Mata. Dalam bahasa Madura artinya lebih baik mati, daripada hidup menanggung malu. Bagi masyarakat Madura, harga diri dan kehormatan adalah hal yang penting untuk dipertahankan. Sehingga, ketika ada orang yang dirasa menginjak dirinya, mereka rela bertarung sampai mati.
Tradisi ini disebut Carok, yaitu jalan terakhir yang akan ditempuh masyarakat Madura untuk menyelesaikan masalah. Carok memiliki tujuan untuk balas dendam dan bisa terjadi secara turun temurun. Anggota keluarga korban yang menyimpan dendam akan membalaskan kematian korban dengan membunuh kembali, dan begitu seterusnya.
Pemenang Carok akan merasa bangga setelah berhasil membunuh musuhnya, hal ini melambangkan kekuasaan, tidak hanya bagi dirinya tapi juga bagi keluarganya. Maka dari itu, senjata yang dipakai membunuh akan dikubur di dekat rumah sebagai wujud kebanggan. Tentunya tradisi ini sudah tidak dilakukan lagi oleh masyarakat Madura.
Debus, Banten
Sobat MI mungkin sudah banyak tahu tentang salah satu tradisi ekstrim di Indonesia yang satu ini. Debus sendiri artinya “senjata tajam” dalam bahasa Arab. Tradisi menampilkan atraksi kesenian di Banten yang cukup ekstrim dengan menguji kekebalan tubuh manusia dari senjata tajam. Namun bukan hanya itu, ada juga penampilan tari tradisional.
Biasanya Debus akan ditampilkan sebagai pelengkap dalam acara kesenian, dan dilakukan di ruang terbuka agar bisa dilihat banyak orang. Ada banyak atraksi yang dilakukan dalam atraksi Debus, mulia dari menusuk bagian tubuh dengan senjata tajam, memakan benda tidak lazim, menjilat benda tajam sampai membakar tubuh. Semua atraksi ekstrim itu dilakukan tanpa menyebabkan luka di tubuh.
Atraksi Debus tidak bisa dilakukan sembarangan, diperlukan ilmu yang dalam untuk bisa melakukan Debus. Jadi, jangan coba-coba dirumah, ya!
Kebayang gak sih kalau tradisi-tradisi di atas masih dipraktekan? Serem banget ya? Walaupun sebagian tradisi tersebut sudah tidak dilakukan lagi karena alasan kemanusiaan, setidaknya kita tahu bahwa ada tradisi unik di Indonesia yang gak bisa Sobat MI temui di belahan dunia lain. Menurut Sobat MI, tradisi mana yang paling menyeramkan nih? Coba deh jawab di kolom komentar!
Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya Sobat MI. Caranya mudah kok. Dengan klik disini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal indonesia melalui postingan di website dan akun social media mengenal indonesia.