Mengenal Indonesia

rumah gadang minangkabau

Mengenal Rumah Gadang, Rumah Adat Minangkabau Sumatera Barat

Share this :

Halo Sobat MI! Kamu lagi liburan dan lagi pengen jalan-jalan ke Sumatera Barat? Kayaknya kamu pasti bakalan nemuin perbedaan yang mencolok dari desain arsitektur bangunannya, sih! Memang tak dapat dipungkiri lagi, kalau Rumah Gadang menjadi salah satu Rumah Adat Minangkabau paling unik.

Dengan desain arsitektur bangunan yang unik ini pastinya juga akan berdampak ke kekayaan dan keunikan budaya Indonesia. Bahkan, Rumah Adat Minangkabau ini bisa menjadi semakin populer berkat para perantau yang mempopulerkan atap Rumah Gadang pada rumah makan Padang yang tersebar hampir di seluruh kota besar di Indonesia.

Pada umumnya, Rumah Gadang utama akan dibangun di atas tanah yang berukuran cukup luas dan milik keluarga induk secara turun temurun. Tak jarang juga kalau di sekitar kompleks Rumah Gadang, biasanya didirikan surau keluarga yang berfungsi sebagai tempat untuk menyelanggarakan segala bentuk kegiatan sosial dan keagamaan. Nah, penasaran apa saja fakta menarik di balik Rumah Gadang? Yuk, simak informasi berikut ini!

Sejarah dan Filosofi Rumah Gadang

Rumah Gadang merupakan rumah adat Minangkabau yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat. Sama seperti warisan budaya lainnya, Rumah Gadang juga pastinya memiliki legenda dan maknanya tersendiri. Buat Sobat MI yang belum tau, bagian yang paling mencolok dari Rumah Adat Minangkabau ini terletak pada bagian atapnya yang berbentuk tanduk runcing.

Berdasarkan rumor yang beredar di Suku Minangkabau, ternyata bentuk tanduk kerbau itu melambangkan simbol kemenangan adu kerbau raja Minangkabau melawan kerbau raja di Jawa. Sejak saat itulah, tanduk kerbau menjadi penanda kejayaan Minangkabau hingga saat ini. 

Selain itu, ternyata juga terdapat cerita versi lain yang menyebutkan bahwa atap berbentuk tanduk di rumah adat Suku Minangkabau ini terinspirasi dari bentuk kapal “Lancang”. Ketika tiba di muara Sungai Kampar, kapal kemudian diangkat ke daratan dan diberikan atap dengan menggunakan tiang layar yang diikat dengan tali.

Setelah itu, karena beban yang terlalu berat, maka tiangnya pun menjadi miring dan melengkung yang berbentuk menyerupai gojong. Buat Sobat MI yang belum tau, gojong merupakan bagian lancip yang berada di atap Rumah Gadang. Nah, hal tersebutlah yang menyebabkan kapal menjadi berubah fungsi menjadi Rumah Gadang yang kini menjadi kediaman bagi Suku Minangkabau.

BACA JUGA : Rumah Honai Papua, Sangkar Burung dari Timur!

Desain Arsitektur Rumah Gadang

Rumah gadang minangkabau
Sumber: wikimedia.org/Herusutimbul

Sobat MI udah pernah melihat uang koin Rp100 keluaran Bank Indonesia yang bergambar Rumah Adat Minangkabau, belum? Kalau kamu perhatikan lebih detail, sebenarnya Rumah Gadang ini memiliki desain rumah minimalis dan arsitektur yang luar biasa, lho! Dengan bentuk segi empat, tidak simetris, dan agak miring ke luar, ternyata hal tersebut disebabkan karena kondisi alam wilayah Sumatera Barat yang sebagian besar berupa dataran tinggi dan rendah.

Tak hanya sampai di situ, hal unik lain dari rumah adat Suku Minangkabau ini terletak pada bagian atapnya yang melengkung runcing dan lancip. Hal tersebut ternyata berfungsi untuk menahan curah hujan yang tinggi. Dengan ditopang tiang kayu yang bertumpu di atas batur datar yang lebar, Rumah Gadang bisa mememiliki ketinggian mencapai 2 meter.

Selain itu, sebagai daerah yang rawan gempa, Sumatera Barat memang membutuhkan desain arsitektur khusus agar bisa meminimalisasi dampak terjadinya bencana. Uniknya, tiang Rumah Gadang tidak dibenamkan ke dalam tanah lho, Sobat MI! Karena, nantinya tiang tersebut akan bertumpu pada batu datar. 

Kemudian, sambungan tiang dan kasau besar ternyata juga tidak menggunakan paku, melainkan hanya menggunakan pasak yang juga bermaterial kayu. Oleh sebab itu, ketika terjadi gempa, Rumah Adat Minangkabau ini akan bergeser dengan fleksibel sehingga lebih tahan terhadap gempa.

Fungsi Rumah Gadang

Pastinya, keberadaan Rumah Adat Minangkabau dulunya memiliki fungsi tersendiri bagi Suku Minangkabau, beberapa di antaranya seperti berikut:

Sebagai Monumen Khas Minangkabau

Sudah menjadi rahasia umum kalau Rumah Gadang kini menjadi bukti hasil kebudayaan Suku Minangkabau yang sangat tinggi. Fungsi monumen dapat digambarkan dengan ungkapan Minang, yaitu “Rumah Gadang sembilan ruang, salanda kudo balari, sapakiak budak maimbau, Sajariah kubin malayang. Gonjongnya rabuang mambasuik, Antiang-antiangnyo disemba alang, Parabuangnyo si ula gerang, Batatah timah-timah puriah, Barasuak tareh limpato, Cucurannyo alang babega, Saga tasusun bak bada mudiak. Parannyo si bianglalo, batatah aie ameh, salo manyalo aie perak. Jariaunyo puyuah balari, indah sungguah dipandang mato, tagamba dalam sanubari,”.

BACA JUGA : Arsitektur Unik Rumah Adat Badak Heuay dari Bumi Pasundan

Sebagai Lembaga Adat dan Lambang dari Kerukunan

Beberapa fungsi Rumah Gadang jika dilihat dari konteks di atas antara lain seperti:

  1. Tempat untuk merawat anggota keluarga yang sedang sakit.
  2. Tempat untuk melaksanakan upacara, seperti upacara penobatan penghulu atau upacara perkawinan.
  3. Tempat untuk bermusyarah atau bermufakat bagi para kaum atau sanak keluarga.
  4. Tempat tinggal dari sebuah keluarga besar bersama dengan beberapa keluarga inti.

Nah, itu dia beberapa hal yang wajib Sobat MI kamu ketahui tentang Rumah Gadang, semakin tertarik buat berkunjung, bukan? Karena, dengan berkunjung ke Rumah Adat Minangkabau ini kamu jadi bisa langsung melihat keindahan dan kemegahan rumah khas Suku Minangkabau di Sumatera Barat ini, lho!

Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya Sobat MI. Caranya mudah kok. Dengan klik  di sini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal indonesia melalui postingan di website dan akun social media mengenal indonesia

I Made Manik Putra Wibawa
Share this :

Leave a Comment