Memeringati Hari Raya Tahun Baru Cina, ternyata terdapat sederet tradisi Imlek yang tidak boleh terlewatkan. Berbagai tradisi tersebut secara turun-temurun dilakukan sebagai upaya melestarikan budaya sekaligus kepercayaan bagi masyarakat Tionghoa.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin membagikan ke Sobat MI beberapa tradisi Imlek dan makna di baliknya. Tradisi di bawah ini dipercaya mampu membawa berkah sekaligus kemakmuran bagi setiap orang yang melaksanakannya.
Tidak hanya itu, tradisi berikut juga memiliki simbol serta makna filosofis yang cukup dalam bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Kira-kira ada tradisi apa aja sih? Yuk, langsung aja kepoin ulasannya di bawah ini ya!
1. Kumpul Bersama Keluarga
Tradisi Imlek yang pertama ialah kumpul bersama keluarga besar. Yap, kegiatan satu ini menjadi hal yang wajib dilakukan masyarakat Tionghoa hampir di seluruh dunia. Tujuannya sendiri yaitu menjalin kekerabatan yang lebih dekat antar sanak saudara.
Tidak hanya itu, ada salah satu tradisi Imlek di Indonesia yang ga pernah absen nih. Apalagi kalau bukan bagi-bagi angpao! Sebagian dari Sobat MI mungkin tidak asing atau justru menjadi salah satu yang menunggu bukan?
Tradisi bagi-bagi angpao sendiri umumnya dilakukan oleh mereka yang telah bekerja dan sudah menikah. Sedangkan penerima biasanya anak-anak sampai remaja yang belum bekerja.
2. Makan Besar
Berikutnya terdapat tradisi Imlek di keluarga Tionghoa yang tidak boleh dilewatkan. Tradisi tersebut ialah makan besar bersama keluarga dan sanak saudara jauh. Biasanya kegiatan ini dilakukan di rumah nenek dan kakek atau saudara yang paling tua.
Terdapat beberapa makanan khas Imlek di Indonesia, seperti kue keranjang, Yu Sheng, Siu Mie, sup 8 jenis, dan masih banyak lagi. Masing-masing dari makanan tersebut memiliki makna filosofis bagi siapapun yang memakannya.
3. Serba Merah dari Rambut sampai Kaki
Sobat MI pasti ga asing dong dengan berbagai ornamen berwarna merah yang selalu terpasang di toko, mall, atau jalanan ketika mendekati hari raya Imlek? Yap, warna merah menjadi simbol utama bagi perayaan Imlek.
Warna merah sendiri dipercaya mampu mendatangkan keberuntungan atau hoki, kekuatan, kemakmuran, serta kesejahteraan. Tidak hanya itu, warna merah juga dipercaya mampu mengusir Nian atau sejenis makhluk buas yang keluar dari gunung saat tahun baru Imlek.
4. Pertunjukkan Barongsai
Pertunjukkan Barongsai menjadi tradisi Imlek di Indonesia yang berlangsung sejak lama. Barongsai sendiri merupakan perlambangan dari kebahagiaan, kesejahteraan, serta kesenangan.
Tidak hanya itu, mirip dengan nuansa merah yang mampu mengusir Nian, Barongsai sendiri dipercaya mampu mengusir makhluk atau roh jahat yang mengganggu manusia. Oleh karena itu, pertunjukkan Barongsai menjadi tradisi yang tidak pernah absen saat perayaan Tahun Baru Cina.
5. Ibadah ke Kuil
Tradisi Imlek yang terakhir dan paling penting ialah ibadah ke kuil atau klenteng. Di balik berbagai acara meriah dan menyenangkan, ibadah ke kuil menjadi salah satu tradisi sakral khususnya bagi masyarakat Tionghoa yang beragama Kong Hu Cu.
Selain ibadah ke kuil, masyarakat Tionghoa yang beragama lain biasanya melakukan kunjungan ke makam para leluhur. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghormati nenek moyang maupun mereka yang telah lebih dulu meninggalkan dunia.
Nah, di atas merupakan beberapa tradisi Imlek yang sepertinya sudah melekat bagi masyarakat Indonesia. Usut punya usut, beberapa tradisi di atas juga dinikmati tidak hanya keluarga Tionghoa di Indonesia melainkan juga masyarakat secara luas.
Tentunya sebagai generasi muda di tengah kemajemukan bangsa, sudah menjadi tugas kita untuk terus melestarikan berbagai tradisi di atas dengan rasa toleransi yang tinggi. So, Selamat Hari Raya Tahun Baru Cina bagi yang merayakan!
Pingback: Ini Da 6 Makanan Khas Imlek Berserta Makna Filosofisnya – Mengenal Indonesia
Pingback: 7 Klenteng Tertua di Indonesia: Patungnya Masuk MURI!