Pesut mahakam merupakan satu-satunya lumba-lumba air tawar yang dimiliki Indonesia loh. Sesuai namanya, pesut mahakam berasal dari Mahakam, Kalimantan Timur. Katanya hewan satu ini mampu hidup hingga usia 30 tahun!
Banyak yang mengira bahwa pesut mahakam itu mirip lumba-lumba. Padahal kalau diamati cukup berbeda. Lantas, seperti apa sih hewan ini dan gimana dengan populasinya saat ini?

Ciri-ciri Pesut Mahakam
Umumnya, pesut asal Kalimantan ini memiliki warna abu-abu hingga biru tua dan sedikit lebih pucat.
Bentuk kepalanya bulat seperti bola. Bagian sirip punggungnya kecil dan berbentuk segitiga agak membulat. Sementara bentuk tubuh pesut ini tegap, lurus, dan bulat.
Panjang tubuh pesut lumayan loh sobat MI yaitu 1,5-2,8 meter.
Hewan ini memiliki umur yang cukup panjang yaitu hingga usia 28 tahun. Bahkan, ada pula yang sanggup hidup hingga usia 30 tahun.
Perbedaan Pesut dan Lumba-Lumba
Pesut Mahakam memang memiliki bentuk menyerupai lumba-lumba. Eits tapi, keduanya punya ciri yang berbeda loh.
Lantas, apa yang membedakan lumba-lumba dan pesut?
Pertama, pesut tidak mempunyai moncong panjang atau tumpul.
Kedua, mata pesut lebih kecil dan sipit dari hewan lumba-lumba.
Habitat Pesut Mahakam
Ikan pesut mampu hidup di perairan air tawar loh.
Pesut bernama latin Orcaella brevirostris ini berada di perairan sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Makanya namanya pesut mahakam.
Selain di Mahakam, pesut ini juga ada di perairan danau Jempang, Kabupaten Kutai Barat, danau Semayang dan danau Melintang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Bukan hanya terdapat di Indonesia, pesut ini juga ada di negara lain seperti Kamboja dan Myanmar. Masyarakat disana menyebutnya dengan nama Irrawaddy dolphin.
Sobat MI bisa menjumpai pesut ini di kawasan sungai Ayeyarwady Myanmar dan sungai Mekong di Kamboja serta Laos.
Populasi Pesut Mahakam
Dalam satu populasi, pesut ikan tawar hanya melahirkan satu kali dalam tiga tahun. Artinya, mamalia air tawar yang satu ini tidak bereproduksi setiap tahunnya.
Umur ideal bagi pesut untuk bereproduksi adalah 3-6 tahun. Adapun masa kehamilannya sekitar 9 sampai 14 bulan.
Merujuk artikel tempo bertajuk ‘KKP Perkuat Kerja Sama Konservasi Habitat Pesut Mahakam’, populasi pesut hingga Desember 2022 adalah 60-70 ekor. Rata-rata setiap tahun 4 ekor pesut mati.
Kenapa Pesut Mahakam Terancam Punah?
1. Penurunan sumber makanan
Orcaella brevirostris merupakan hewan tertinggi dalam rantai ekosistemnya. Predator satu-satunya hewan ini adalah manusia. Sementara makanannya adalah ikan, moluska, dan crustacea.
Pesut saling bersaing dengan nelayan dalam mengambil udang dan ikan di sungai.
Kini, nelayan banyak mengambil udang dan ikan untuk keperluan niaga atau pemenuhan sehari-hari. Hal ini tentu membuat makanan pesut semakin menurun.
2. Kematian langsung karena rengge
Menurut laporan Yayasan Konservasi RASI, sebanyak 66% kematian pesut disebabkan oleh rengge.
Rengge adalah jaring tangkap ikan tradisional yang biasa digunakan oleh nelayan Kalimantan.
Cara menggunakan rengge adalah dengan membentangkan jaring secara melintang di sungai Mahakam.
3. Polusi bahan kimia
Polusi bahan kimia mampu membunuh keberadaan pesut loh. Terutama polusi dari perkebunan besar, pertambangan, serta sampah anorganik.
Pada Laporan YK-RASI (2018) disebut bahwa dalam polusi bahan kimia ditemukan kandungan bahan logam berat. Kontaminasi logam terhadap air telah mencapai 23 kali. Bahkan lebih kuat dari batas baku mutu kualitas air.
Maka, tak ayal jika populasi pesut kian menyusun.
4. Polusi suara
Polusi suara dari kapal speed boat dan ponton sangat mengganggu sonar pesut.
Diketahui, polusi suara yang lebih dari 110 dB (desibel) akan merusak sonar pesut. Padahal, sonar tersebut digunakan sebagai alat pesut mencari mangsa.
Lantaran terlalu bising, sonar pesut akan rusak. Alhasil pesut tidak dapat mencari mangsa dan berimbas pada kematiannya.
Upaya Pemerintah Melestarikan Pesut Mahakam
Upaya yang dilakukan negara dalam melestarikan pesut air tawar adalah adanya penerapan undang-undang.
Melansir laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Orcaella brevirostris adalah spesies yang dilindungi dengan status ‘sangat terancam punah’ oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Disamping itu, The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) menetapkan pesut mahakam sebagai golongan Apendiks I.
CITES menjelaskan bahwa biota dalam golongan ini dilarang untuk diperdagangkan, baik dalam bentuk apapun.
Sementara secara nasional, pesut ini telah dilindungi melalui Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.
Itu tadi serba serbi pesut mahakam yang kini keberadaanya semakin pudar. Yuk kita dukung konservasi tentang pelestarian pesut satu ini.
Jangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya sobat MI. Caranya gampang kok dengan klik ini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal Indonesia melalui postingan di website dan akun sosial media Mengenal Indonesia.